Rabu 09 Apr 2014 18:22 WIB

Italia Selamatkan 4 Ribu Imigran Gelap Afrika

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
Imigran gelap (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Imigran gelap (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA-- Italia telah menyelamatkan 4.000 imigran gelap, dari kapal yang berusaha mencapai pantai Eropa. Penyelamatan dilakukan dalam 48 jam terakhir yang memperdalam krisis imigrasi. Gejolak yang bergulat di Libya dan kekacauan milisi yang merajalela selama tiga tahun, meningkatkan risiko perjalanan laut untuk mencapai Eropa.

Menteri Dalam Negeri Italia Angelino Alfano mengatakan, keadaan darurat ini semakin parah. Hingga saat ini tak ada penghentian kapal yang tiba. "Masalah ini serius dan Eropa harus mengambil alih segera, karena ini bukan perbatasan Mediterania tapi perbatasan Eropa," ungkap Alfano.

Roma telah berulang kali mendesak Uni Eropa untuk mengambil peran lebih besar, dalam kepolisian laut. Dua pertiga migran, telah mencapai Italia dan seterusnya ke negara-negara lain di wilayah ini. Alfano mengatakan, 15 ribu migran telah tiba di Italia melalui laut sejak awal 2014.

Penyelamatan selama dua hari terakhir, termasuk satu kelompok dari 1.049 migran termasuk 91 perempuan dan tiga bayi. Para migran ditemukan oleh sebuah helikopter angkatan laut dan pesawat tak berawak. Mereka diselamatkan oleh kepala dan dibawa ke pelabuhan di pulau Sisilia.

Alfano mengatakan para Rabu (9/4), dua kapal komersial telah mendapat peringatan oleh pasukan Italia karena membantu 661 orang dalam kesulitan. Setidaknya satu migran di perahu telah meninggal selama perjalanan.

"Ada penyelundupan manusia, mencari keuntungan dari kematian orang lain, dan kami tepat waktu menyelamatkan. Memperpendek perjalanan mereka, karena itu lebih menguntungkan dan kurang beresiko," katanya.

Italia selama ini merupakan pintu gerbang ke Eropa bagi banyak migran melintasi Mediterania. Banyak dari kapal-kapal yang ditemukan penuh sesak. Mereka mencoba mencapai Eropa untuk mengajukan permohonan suaka.Dua bangkai kapal ditemukan Oktober lalu di pulau Lampedusa.

Perahu yang terbalik menenggelamkan 366 warga Eritrea, dan satu kapal lagi berisi 200 orang sebagian besar Suriah tewas. Insiden ini mendorong pemerintah Italia untuk menempatkan angkatan lautnya, melakukan patroli permanen. Patroli dilakukan di perairan antara Sisilia dan Afrika Utara.

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement