Senin 14 Apr 2014 21:21 WIB

Lukisan Perang Abadikan Pengalaman Warga Australia di Afghanistan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Karya-karya seniman perang asal Australia, Ben Quilty , tentang perang Afghanistan, kini tengah dipamerkan di Brisbane, Australia. Menurut penanggung jawab pameran, Laura Webster,  peran seniman bukanlah untuk memuji perang, malainkan untuk merekam pengalaman mereka yang terlibat.

Banyak karya Quilty yang ditampilkan kali ini berukuran amat besar, hingga bila dilihat dari dekat yang tertangkap hanyalah sapuan-sapuan cat tebal. Namun, bila mundur beberapa langkah, baru terlihat bahwa karya tersebut adalah potret orang-orang yang Quilty temui saat mengunjungi angkatan bersenjata Australia di Afghanistan.

Webster, yang juga merupakan kurator seni Tugu Peringatan Perang Australia, mengatakan bahwa Quilty berhubungan langsung dengan beberapa warga Australia yang menyaksikan pertempuran di kota-kota Kabul, Kandahar dan Tarin Kot di Afghanistan.

Perang tersebut berlangsung sekitar 12 tahun, dan Australia baru-baru ini saja menarik pasukan dari Afghanistan.

"Saya rasa ini akan sangat bermakna bagi mereka. Mereka bisa bicara pada Ben tentang pengalaman mereka, dan mungkin memberitahu Ben tentang hal-hal yang belum pernah mereka beritahu pada keluarga mereka," kata Webster.

"Mungkin cukup melegakan bagi mereka saat duduk bersama seseorang yang hampir benar-benar asing bagi mereka, dan memberitahu orang tersebut tentang perasaan mereka, dan orang tersebut mengabadikannya di kanvas."

Pameran berjudul Ben Quilty: after Afghanistan berlangsung di Galeri Seni Universitas Griffith, di South Bank, Brisbane, mulai dari tanggal 11 April hingga 7 Juni 2014.

Quilty mengaku bahwa Brisbane adalah kota yang penting bagi pameran ini, antara lain karena tiga pemuda termuda yang Ia lukis berasal dari Brisbane, atau Queensland, tempat Brisbane terletak.

Pameran ini gratis untuk pengunjung.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement