Selasa 15 Apr 2014 14:55 WIB

Deptan Australia Selidiki Dugaan Pemalsuan Dokumen Ekspor Domba

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Departemen Pertanian Australia menyelidiki dugaan pemalsuan dokumen ekspor ternak domba yang melibatkan direktur Dewan Ekspor Ternak Australia (ALEC) di tahun 2012. Pemalsuan diduga terkait dengan sertifikat kesehatan ternak, yang bisa berdampak pada reputasi ekspor Australia.

Menteri Pertanian Australia, Barnaby Joyce, mengatakan kepada ABC meskipun ia belum melihat dokumen-dokumen itu, tapi jika dipalsukan "itu adalah perbuatan kriminal".

Investigas ABC  mengungkapkan beberapa dokumen ekspor yang penting mungkin telah dipalsukan, yang berarti melanggar peraturan nasional dan internasional yang dimaksudkan untuk melindungi negara-negara dari impor ternak yang tidak sehat.

Di tahun 2012, kiriman domba Australia tidak diijinkan masuk ke Bahrain. 

Akibatnya, kapal pengangkut ternak Ocean Drover milik Wellard Group mengalihkan muatan dombanya ke Pakistan.

Manager Timur Tengah dari perusahaan tersebut waktu itu, Garry Robinson, yang juga seorang direktur Australian Livestock Exporters Council (ALEC), adalah orang yang bertugas mengurus dokumen ekspor yang diperlukan.

Satu dokumen yang dikeluarkan Pemerintah Pakistan, No Objection Certificate (NOC), mencantumkan persyaratan kesehatan sebelum menyetujui dibongkarnya muatan ternak. Berdasarkan hukum, dokumen yang sama harus diajukan ke Pemerintah Australia.

Namun, dokumen NOC yang dilaporkan ke Pemerintah Australia, ternyata ditambahkan kata-kata "Jika untuk pembibitan". Dampak penambahan kata-kata ini membuat syarat uji kesehatan tidak lagi diperlukan.

Dalam sebuah email tentang dokumen itu kepada rekan-rekannya, Robinson melukiskan sertifikat yang diubah itu sebagai "sangat ampuh" dan memperingatkan supaya jangan sampai ada orang yang tahu dan membandingkan dokumen yang diubah itu dengan yang asli.

CEO dan Ketua Wellard Group, Mauro Balzarini, mengatakan kepada ABC, ia melaporkan dokumen itu kepada polisi begitu ia mengetahuinya.

Beberapa dokumen lain juga nampaknya telah dipalsukan.

Robinson sudah keluar dari Wellard dan kini bekerja sebagai general manager untuk perusahaan ekspor yang berbasis di Perth, Livestock Shipping Services (LSS).

Ia tidak bersedia diwawancarai ABC dengan alasan kerahasiaan perusahaan.

Setelah laporan ini disiarkan, ALEC merilis pernyataan yang mengumumkan, Robinson telah mengundurkan diri secara sukarela dari jabatannya di dewan tersebut.

ALEC menyatakan pihaknya mendukung penuh penyelidikan yang dilakukan pihak Departemen Pertanian Australia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement