Selasa 22 Apr 2014 09:25 WIB

Komandan Pemberontak Sudan Selatan Bantah Tuduhan Pembantaian

Rep: Gita Amanda/ Red: Hazliansyah
Para pengungsi yang menghindar dari perang saudara di Sudan Selatan
Foto: Reuters
Para pengungsi yang menghindar dari perang saudara di Sudan Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, BENTIU -- Komandan pemberontak Sudan Selatan Riek Machar membantah tuduhan, yang menyatakan pasukannya berada di balik pembantaian ratusan orang di kota Bentiu yang diperebutkan. PBB menuduh mereka membunuh lebih dari 200 orang dalam satu masjid, ketika mereka kembali merebut kota itu pada pekan lalu.

Mantan Wakil Presiden Machar, yang dipecat dari jabatannya oleh Presiden Salva Kiir Juli 2013, mengatakan kepada Aljazirah pada hari Selasa (22/4) bahwa ia tidak akan membunuh rakyatnya sendiri.

"Saya menghubungi komandan militer di lapangan Bentiu yang mengatakan kepada saya bahwa tuduhan tersebut adalah palsu," kata Machar.

Ia menambahkan, mereka menghormati rakyat Sudan Selatan. Sebagian besar pasukan menurutnya berasal dari daerah itu, sehingga tidak mungkin mereka membunuh warganya sendiri.

Ribuan orang di Sudan Selatan telah tewas dalam kekerasan, dan lebih dari satu juta orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka.

Machar dituduh melakukan kudeta pada bulan Desember, sehingga memicu konflik di negara itu.

Menteri Luar Negeri Sudan Selatan Barnaba Marial Benjamin mengatakan bahwa ia percaya pemberontak Machar bertanggung jawab atas pembunuhan di Bentui.

"Ini adalah tanggung jawabnya karena ini adalah ulah pemberontak itu," kata Benjamin.

Misi PBB di Bentiu, Sudan Selatan, mengatakan pada hari Senin ratusan warga sipil tewas atau terluka setelah pasukan pemberontak mengambil alih ibukota negara Unity pada akhir minggu.

Pejabat senior kemanusiaan PBB di Sudan Selatan Toby Lanzer, mengatakan dalam kicauannya di Twitter pada Ahad (20/4) malam bahwa ada peristiwa mengejutkan dari kekejaman yang terjadi. Tubuh orang-orang yang dieksekusi tergeletak di jalan-jalan di Bentiu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement