Rabu 23 Apr 2014 10:02 WIB

Konflik di Ukraina Memanas, AS Kirim Pasukan ke Polandia

Peta Ukraina
Foto: VOA
Peta Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Amerika Serikat mengerahkan 600 serdadu ke Polandia dan kawasan Baltik untuk menegaskan komitmennya kepada sekutu NATO di tengah-tengah ketegangan dengan Rusia terkait soal Ukraina, kata pejabat-pejabat Selasa.

Untuk menunjukkan rasa solidaritas, pasukan yang beranggota 150 personel dari Brigade Lintas Udara ke-173, Angkatan Darat AS, yang berpangkalan di Vicenza, Itali, akan tiba di Polandia pada Rabu. Selain itu 450 serdadu akan tiba di Estonia, Lithuania dan Latvia dalam beberapa hari lagi sebagai bagian dari serangkaian pelatihan yang akan berlangsung hingga akhir tahun, kata seorang juru bicara Pentagon.

"Sejak agresi di Ukraina, kami terus melihat cara-cara untuk menjamin sekutu kami dan para mitra," kata Laksamana Muda John Kirby dalam jumpa pers.

Pengerahan pasukan AS merupakan "bentuk komitmen kami yang sangat jelas untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keamaman kami di Eropa," kata dia. Langkah itu juga mengirim satu pesan kepada Moskow bahwa "kami memenuhi kewajiban sangat, sangat serius atas benua Eropa."

Pasukan AD Amerika Serikat yang terbang ke kawasan itu pekan ini akan berada di sana selama sebulan dan kemudian digantikan oleh pasukan lain dari Amerika dalam serangkaian buka-tutup pengerahan pasukan, kata Kirby.

"Sampai kapan ini terjadi? Saya tidak dapat memberikan tenggat waktu atau jadawal waktu spesifik. Tapi kami berusaha untuk melakukan langkah ini dengan merotasi pasukan selama tahun ini."

Langkah tersebut merupakan usaha paling akhir oleh Washington untuk meredakan kecemasan di antara negara-negara yang menjadi sekutu NATO di Eropa Timur, tempat intervensi Rusia di Ukraina telah menimbulkan ketegangan.

Sejak krisis Ukraina terjadi, militer AS telah mengirim 12 pesawat tempur F-16 dan tim dukungan penerbangan ke Polandia. Jubir Pentagon itu mengatakan dia tidak menapikan kemungiinan bahwa pelatihan perang AD dan latihan dapat diperluas ke negara-negara anggota NATO lainnya di kawasan.

Kirby mengatakan pelatihan perang merupakan operasi "bilateral" AS dan bukan pelatihan perang NATO. Tetapi dia mengatakan langkah itu tidak mencerminkan keengganan para anggota aliansi lain untuk mengirim tentara darat ke negara-negara yang berbatasan dengan Rusia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement