REPUBLIKA.CO.ID, PERTH-- Sebuah perusahaan swasta yang berbasis di Australia, GeoResonance mengkleim telah mengidentifikasi puing yang diduga pesawat Malaysia Airlines MH370, Selasa (29/4). Mereka mengatakan puing tersebut kemungkinan berasal dari pesawat yang hilang pada 8 Maret itu.
Lokasi puing berbeda dari area pencarian saat ini yang fokus di koridor selatan. GeoResonance mengatakan objek yang diidentifikasi berada di sekitar teluk Bengal, bagian selatan Bangladesh. Perusahaan yang bergerak dibidang survei kelautan itu menggunakan teknologi pencarian di dasar laut.
Mereka menemukan objek-objek yang diduga mirip dengan Boeing 777, seperti berbahan titanium, tembaga dan residu bahan bakar jet. ''Perusahaan tidak pasti mengatakan ini adalah MH370, tapi bagaimana pun harus diinvestigasi,'' kata pernyataan dari GeoResonance dikutip dari BBC.
Mereka mengatakan telah melaporkan informasi tersebut ke pihak berwenang pada akhir Maret dan awal April. Dalam pernyataan, Australia's Joint Agency Co-ordination Centre (JACC) mengatakan teluk Bengal bukan area pencarian yang cocok dengan data.
''Tim internasional yakin bahwa tempat terakhir pesawat yang hilang ada di bagian selatan dari jalur,'' katanya.
JACC mengatakan percarian akan terus dilakukan di wilayah selatan. Sementara, Menteri Pertahanan yang juga bertindak sebagai Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan negaranya sedang bekerja sama dengan mitra internasional untuk menilai kredibilitas informasi ini.