Jumat 02 May 2014 11:28 WIB

Dua Korban Tewas Bom Xinjiang Dijadikan Tersangka

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Indira Rezkisari
Tentara berjaga-jaga di luar stasiun kereta tempat bom meledak dan menewaskan sejumlah orang.
Foto: Reuters
Tentara berjaga-jaga di luar stasiun kereta tempat bom meledak dan menewaskan sejumlah orang.

REPUBLIKA.CO.ID, URUMQI – Pemerintah Cina menuduh dua orang yang tewas dalam serangan bom di stasiun Xinjiang Ibu Kota  Xinjiang, Uighur, Daerah Otonom Barat Laut China merupakan bagian dari penggiat agama ekstrim. Salah seorang tersangka telah diketahui bernama Sedirdin Sawut (39 tahun) warga Xayar County, Aksu, Xinjiang Selatan.

Dilansir dari laman xinhuanet kedua tersangka tersebut telah menusuk warga dengan pisau dan membawa bahan peledak ke pintu keluar stasiun kereta api di Selatan Urumqi.

Keduanya telah lama terlibat dalam ekstremisme agama. Pada pukul 19.10 hari Rabu, mereka menusuk orang dengan pisau dan berangkat bahan peledak di pintu keluar stasiun kereta api selatan Urumqi.

Kedua tersangka tewas oleh ledakan. Warga negara yang tidak bersalah juga tewas dan 79 lainnya luka-luka dalam serangan itu.

Sejumlah korban saat ini telah keluar dari rumah sakit. Situasi di stasiun dan daerah sekitar pun telah kembali normal.

Presiden Cina Xi Jinping mendesak untuk menindak tegas serang teroris tersebut. “Kami tidak mengizinkan adanya tindakan kekerasan dan terorisme dan bergerak dengan lamban untuk menangani kejadian ini,”ujar dia.

Xi mengatakan tindakan tegas harus diambil sehingga terorisme tidak merajalela saat melakukan tur inspeksi ke Xinjiang Rabu (30/4) lalu. Menurutnya menjaga keutuhan negara dan memerangi tindakan separatism merupakan bagian penting bagi seluruh kelompok etnis di Xinjiang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement