Senin 05 May 2014 16:27 WIB

Australia Izinkan Adopsi Anak dari Afrika Selatan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pemerintah Australia memberikan izin bagi warganya mengadopsi anak-anak dari Afriksa Selatan. Bagi Perdana Menteri Australia Tony Abbot, kebijakan ini diharapkan memberikan harapan baru bagi banyak orang tua.

Kebijakan ini pula untuk pertama kalinya bagi keluarga di Australia diizinkan untuk mengadopsi anak dari Afrika Selatan. Program ini merupakan bagian dari komitmen pribadi Tony Abbott guna mereformasi sistem adopsi di Australia. Selama ini menyebabkan banyak keluarga memerlukan waktu 5-10 tahun untuk mengadopsi anak, namun kadang tidak juga berhasil.

PM Abbott mengemukakan masalah mengenai masa pendaftaran yang terlalu lama dalam soal adopsi di pertemuan para pemimpin negara bagian di Australia bulan Desember lalu. Kebijakan itu dilontarkan tidak lama setelah dia menjadi perdana menteri.

Pada Jumat (2/5) lalu, dalam pertemuan serupa telah disepakati pembentukan badan federal baru guna menangani adopsi dari luar negeri, dengan maksud membuat prosesnya lebih "mudah" dan "murah" bagi pasangan dari Australia. "Ini adalah soal konsistensi penerapan peraturan di seluruh Australia dan mengurangi masa tunggu yang sekarang sekitar lima tahun antara ingin mengadopsi dan benar-benar bisa mendapatkannya," kata Abbott, belum lama ini.

"Dan hari ini, ada kemungkinan untuk bisa mengadopsi dari Afrika Selatan, ini adalah program baru. Kita belum pernah memiliki program seperti ini sebelumnya,  dan tentu saja kareanya peluang bagi adopsi anak dari luar negeri lebih besar dibandingkan sebelumnya," tambahnya.

PM Abbott menyatakan, "Jadi tanpa beranggapan bahwa semuanya akan menjadi sederhana dan mudah, saya berharap ini akan memberi harapan baru bagi  keluarga tanpa anak, dan harapan baru bagi anak-anak yang tidak memiliki orang tua."

Ia menjelaskan program adopsi ini di stasiun Televisi Nine bersama dengan pegiat kesadaran adopsi Deborra Lee-Furness.

Lee-Furness dan suaminya aktor Hugh Jackman pergi ke Amerika Serikat untuk melakukan adopsi menurut sistem hukum di sana untuk mengadopsi dua anak, setelah dia kecewa dengan begitu rumitnya sistem adopsi di Australia.

"Saya senang sekali. Ini berita bagus bahwa Australia melakukan hubungan baru," kata Lee-Furness  setelah mendengar keputusan Perdana Menteri Abbott.

"Inilah yang kita perlukan, mulai berbicara dengan negara lain. Kita sudah mulai dengan Afrika Selatan, mudah-mudahan kita bisa ke Kamboja, Vietnam ataupun di negara lain dimana banyak anak-anak yang perlu mendapat bantuan," tuturnya.

"Ini adalah soal bagaimana anak-anak menemukan keluarga. Ini berarti mereka tidak harus menunggu selama 5 tahun atau 10 tahun. Saya memuji pemerintahan ini karena selama belasan tahun masalah ini tidak pernah dapat perhatian," tambah Lee-Furnes lagi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement