Ahad 01 Jun 2014 01:21 WIB

Rusia Khawatirkan Bantuan AS ke Oposisi Suriah

Pendukung presiden Suriah, Bashar Al-Assad.
Foto: AP
Pendukung presiden Suriah, Bashar Al-Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW --  Rusia prihatin dengan laporan-laporan media yang menyebut Amerika Serikat berencana untuk meningkatkan dukungan terhadap oposisi Suriah. Moskow khwatir bantuan militer tersebut mungkin berakhir di tangan para teroris.

"Laporan-laporan media menyatakan bahwa pemerintah Amerika berencana meningkatkan bantuan militer kepada gerilyawan kanan oposisi Suriah membangkitkan keprihatinan serius," menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dilansir Ria Novosti, Ahad (1/6).

"Kami yakin bahwa melaksanakan rencana tersebut bisa mengarah ke eskalasi lebih lanjut konflik pertumpahan darah di Suriah. Selain itu, kemungkinan besar bahwa senjata yang dikirim ke gerilyawan yang tepat bisa jatuh ke tangan teroris yang mungkin menggunakannya di mana saja di dunia, termasuk terhadap pelindung asing mereka," kata kementerian itu.

Kementerian menyatakan harapan bahwa para pihak akan menyetujui gencatan senjata di benteng terakhir pasukan pemerintah di Homs.

Sebelumnya, media AS mengutip sumber Gedung Putih mengklaim bahwa Presiden Barack Obama hendak menyetujui program bantuan baru untuk memperkuat pemberontak Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement