REPUBLIKA.CO.ID, SALVADOR -- Komandan pemberontak, Sanchez Ceren dilantik sebagai presiden El Salvador, Ahad (1/6) waktu setempat. Ceren yang awalnya merupakan seorang guru di pedesaan ini telah diresmikan sebagai pemimpin El Salvador dalam upacara pelantikan yang dihadiri oleh pemimpin dari 13 negara.
''Setelah berjuang demi keadilan dan demokrasi selama bertahun-tahun, Saya akhirnya menerima selempang kepresidenan ini dengan kerendahan hati dan rasa hormat yang mendalam,'' kata Ceren dikutip dari Aljazeera.
Ceren menyampaikan komitmen yang besar untuk menjalankan pemerintahan dengan jujur, efisien dan transparan.
Pria 69 tahun ini adalah pemimpin dari Front Nasional Liberal Farabundo Marti (FMLN). FMLN merupakan salah satu kelompok pemberontak utama di El Salvador dibawah The nom de guerre Leonel Gonzalez selama perang sipil 1979-1992.
Ceren dipilih sebagai presiden pada 9 Maret setelah mengalahkan kandidat dari partai konservatif Nasionalis Republican Alliance (ARENA), Norman Quijano. Ia memperoleh suara seperempat persen lebih banyak daripada Quijano.
Ceren menjadi presiden ke empat yang muncul dari kelompok pemberontak sayap kiri di Amerika Latin setelah Daniel Ortega di Nikaragua, Jose Mujica di Uruguay, dan Dilma Rousseff di Brazil.
Dengan dipilihnya Ceren sebagai presiden, ia mewarisi sebuah negara yang dikuasai geng-geng kekerasan dan kemiskinan. Sekitar 40 persen dari populasi negara Amerika Tengah itu terkena pengaruhnya.