Selasa 24 Jun 2014 22:34 WIB

Srilanka Akan Gali Tempat Diduga Kuburan Massal Muslim

Muslim Srilanka (Reuters)
Muslim Srilanka (Reuters)

REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Pihak berwajib Srilanka pada pekan depan akan menggali tempat diduga kuburan massal, setelah muncul pengakuan bahwa di lokasi tersebut terdapat jasad sejumlah warga Muslim, yang dibunuh pemberontak Tamil 24 tahun lalu, kata polisi, Selasa (24/6).

Langkah itu dilakukan di tengah marak kritikan bahwa pihak berwenang Srilanka menutup mata terhadap berbagai serangan terhadap Muslim pada akhir-akhir ini, yang dilakukan oleh militan Buddha. Setidak-tidaknya, empat warga Muslim tewas dan ratusan rumah hancur dalam kerusuhan pekan lalu di dua kota selatan.

"Lokasi itu akan digali pada 1 Juli," kata pernyataan kepolisian, dan menambahkan bahwa keamanan di lokasi itu sudah diperketat menjelang dilakukannya penggalian.

"Berdasar pelapor, jasad sekitar 100 Muslim yang dibunuh oleh Macan Tamil dikubur di sana," katanya. Pengumuman tersebut dikeluarkan sehari setelah hakim memerintahkan dilakukan penggalian menyusul laporan dari seorang warga lokal bahwa hampir 100 Muslim dibunuh pemberontak Macan Tamil di kota pantai timur Kalavanchikudy pada 1990 sebelum kemudian dikubur di pantai.

Perang sipil di Srilanka yang berlangsung selama 37 tahun dan berakhir pada 2009, melibatkan etnis mayoritas Sinhalese yang penganut Buddha berhadapan dengan kelompok minoritas Tamil yang merupakan penganut Hindu dan tinggal di utara.

Komunitas Muslim yang merupakan 10 persen dari populasi pulau itu dan terpusat di wilayah timur, sebagian besar menghindar agar tidak ditangkap dalam pertempuran. Namun muncul tuduhan bahwa Macan Tamil melakukan pembantaian terhadap Muslim di timur sebagai bagian dari langkah mereka mendorong dibentuknya wilayah khusus yang terpisah bagi Tamil.

Beberapa kuburan massal telah ditemukan di Sri Lanka sejak akhir konflik tersebut, terutama di dalam bekas kawasan perang namun ada juga kuburan di wilayah-wilayah yang tidak terpengaruh oleh konflik yang menelan sekitar 100 ribu korban jiwa. Pemerintah Sri Lanka yang dituduh melakukan pembunuhan massal warga sipil di saat-saat akhir perang sipil, mendapat kritikan keras atas kegagalannya mencegah kerusuhan anti-Muslim pekan lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement