Jumat 27 Jun 2014 06:45 WIB

Pencarian Baru MH370 Bergeser ke Selatan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Tiga bulan sudah pencarian pesawat MH370 belum ada hasilnya
Foto: Reuters
Tiga bulan sudah pencarian pesawat MH370 belum ada hasilnya

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA-- Pemerintahan Australia mengumumkan wilayah pencarian baru hilangnya pesawat Malaysia Airlines. Lokasi baru ini disampaikan pemerintah Australia setelah melakukan analisa lebih lanjut dari data satelit.

Menurut wakil Perdana Menteri Warren Truss, pencarian pesawat itu kini lebih fokus ke selatan di area seluas 1.800 km lepas pantai barat Australia. Peralatan sonar akan menyisiri dasar laut untuk mencari puing di lokasi yang baru. Para penyelidik pun mengatakan mereka meyakini pesawat tersebut dalam keadaan autopilot saat kecelakaan terjadi.

“Sangat mungkin pesawat tersebut dalam kondisi autopilot, jika tidak pesawat itu tidak dapat mengikuti jalur dengan benar yang telah teridentifikasi melalui pengawasan satelit,” kata Truss, Kamis.

Setelah menganalisa data yang ditukarkan antara pesawat dan satelit, para pejabat menyakini MH370 dalam keadaan autopilot selama terbang melintasi Samudera Hindia selatan. Kepala komisaris Badan Keselamatan Transportasi Australia Martin Dolan mengatakan hal ini berdasarkan jalur lurus yang ditempuh pesawat.

“Tentunya karena jalur yang ditempuh melewati Samudera Hindia, kami yakin pesawat berjalan dalam keadaan autopilot hingga bahan bakarnya habis,” kata Dolan.

Ketika ditanya apakah keadaan autopilot terjadi karena dilakukan secara manual atau terjadi secara otomatis berdasarkan pengaturan standar, Dolan pun menjawab berdasar asumsi bahwa autopilot bekerja karena telah diaktifkan. Namun, mengapa autopilot tersebut diaktifkan dan melenceng dari tujuan ke Beijing, hingga kini masih belum diketahui.

“Ini akan menjadi urusan penyelidikan Malaysia untuk mengetahui kapan autopilot telah diaktifkan,” kata Menteri Transportasi Warren Truss.

Laporan setebal 64 halaman yang dikeluarkan oleh pemerintah Australia menyimpulkan pencarian pesawat di bawah laut ini seharusnya dilanjutkan di lokasi baru. Pesawat MH370 tersebut tiba-tiba menghilang saat akan terbang ke Beijing dari Kuala Lumpur pada 8 Maret lalu. Pesawat itu membawa 239 penumpang.

Pencarian intensif di dasar samudera telah dilakukan setelah sejumlah sinyal ping yang diduga dari data rekaman pesawat tertangkap. Namun, sayangnya pencarian yang dilakukan oleh berbagai negara itu pun tak berhasil menemukan jejak MH370. Banyak keluarga para korban penumpang pun frustasi atas lambannya pencarian ini.

Pencarian kini tengah difokuskan di bawah laut. Mulai Agustus, kontraktor swasta akan menggunakan peralatan sonarnya yang mampu memeriksa kedalaman laut hingga tujuh kilometer guna menyisir lokasi pencarian yang baru. Tugas ini diperkirakan akan membutuhkan waktu selama 12 bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement