REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM-- Negara yang paling baru merdeka, Sudan Selatan ditetapkan sebagai negara paling rapuh di dunia. Sebuah lembaga riset terkemuka yang berbasis di Amerika Serikat, The Fund for Peace menetapkannya melalui index penilaian tahun ini.
Ketidakstabilan negara yang kronis, kepemimpinan yang cacat dan terus berkembangnya konflik etnis membuat negara Sudan Selatan menjadi negara paling rapuh dan rentan pada 2014. Enam negara dengan tingkat kerentanan tertinggi semuanya berada di Afrika.
Afganistan tercatat di posisi ketujuh, diikuti Yaman, Haiti dan Pakistan. Sementara Suriah menempati posisi ke 15. The Fund for Peace telah menyusun index penilaian selama 10 tahun terakhir dengan menganalisis indikator sosial, ekonomi dan politik.
Meskipun Sudan Selatan menempati posisi pertama pada indeks, ternyata situasi keamanan memburuk paling berada di Republik Afrika Tengah (CAR). CAR diketahui mengalami perang saudara, tingkat kekerasan yang meluas, penyebaran pasukan penjaga perdamaian yang merata.
Sementara, negara paling berkembang pada 2014 adalah Iran, Serbia, Zimbabwe dan Kuba. Negara-negara tersebut dikenal memiliki hubungan dingin dengan Amerika Serikat. Sebaliknya, AS dan Prancis termasuk dalam negara dengan situasi memburuk karena malaise politik dan ekonomi.
Sebelumnya, sejak 2008 posisi negara paling rentan ditempati oleh Somalia. Namun, Somalia telah mengalami perbaikan meskipun amat lambat. ''Sehingga ada alasan untuk harapan,'' kata pernyataan The Fund for Peace, dikutip Aljazirah.
Meski demikian, Somalia masih menderita pelanggaran hukum yang meluas, pemerintahan tidak efektif, terorisme, pemberontakan, kejahatan dan pembangunan yang lambat.