Rabu 16 Jul 2014 18:41 WIB

Parpol di Melbourne Dukung Perpanjangan Jalur Tram

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kalangan partai politik di Melbourne, Australia, mendukung perlunya memperpanjang jalur tram di kota itu sehingga bisa menjangkau wilayah yang lebih luas.

Partai Buruh misalnya, telah merilis proposal peningkatan jalur tram di Melbourne sejauh 56 kilometer. Proposal ini merupakan bagian dari rencana kebijakan transportasi menjelang Pemilu Negara Bagian Victoria pada bulan November.

Pemerintahan Victoria saat ini dikuasai Partai Liberal. Biasanya menjelang pemilu para parpol merilis rencana kebijakan mereka. Proposal Partai Buruh menunjukkan, 17 jalur tram akan diperpanjang dan terhubung dengan stasiun kereta terdekat seperti stasiun kereta Darling, Carnegie, Ashburton, Caulfield, dan East Malvern.

Jalur yang baru juga akan terhubung dengan beberapa pusat perbelanjaan. Proposal ini mendapat dukungan Partai Hijau. Ketua Partai Hijau Greg Barber mengatakan, rencana yang akan memakan biaya $840 juta dolar ini akan membantu mempercepat perjalanan dan mempermudah pergantian jalur untuk ribuan pengguna tiap harinya.

“Untuk berbagai masalah yang aneh, banyak dari jalur tram kita yang berhenti hanya beberapa ratus meter dari tempat tujuan utama,” katanya.

“Kami berpikir bahwa jalur tram harus kita perluas supaya meningkatkan konektivitas untuk bepergian di kota.”

Barber mengatakan bahwa pelebaran jalur tram ini akan menjadi investasi yang baik.

“Untuk sekitar $15 juta per kilometernya, kita dapat meningkatkan konektivitas yang akan membantu orang bepergian di sekitar kota.”

Partai Hijau menyatakan bahwa tram E-Class yang baru dapat membawa 210 penumpang. Apabila mereka menggunakan mobil pribadi, hal ini dapat dapat menyebabkan kemacetan sepanjang 1 kilometer. 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement