Jumat 18 Jul 2014 07:15 WIB

Pemerintah Indonesia Prihatin Dengan Kasus Malaysia Airlines

A general view shows the site of a Malaysia Airlines Boeing 777 plane crash in the settlement of Grabovo in the Donetsk region, July 17, 2014.
Foto: Reuters/Maxim Zmeyev
A general view shows the site of a Malaysia Airlines Boeing 777 plane crash in the settlement of Grabovo in the Donetsk region, July 17, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah RI menyatakan prihatin terhadap penembakan jatuh pesawat Malaysian Airlines MH 17 di wilayah udara timur Ukrania yang membawa sedikitnya 300 penumpang dan diduga kuat terdapat sejumlah penumpang warga negara Indonesia.

"Pemerintah RI mengikuti berita tentang jatuhnya pesawat Malaysian Airlines dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur dengan penuh keprihatinan," ujar Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa dalam keterangan tertulis dari Direktur Informasi dan Media Siti Sofia Sudarma yang di terima Antara di Jakarta, Jumat.

Menteri Luar Negeri telah menginstruksikan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda di Den Haag dan Kuala Lumpur untuk memastikan apakah terdapat penumpang WNI (warga negara Indonesia) dalam penerbangan tersebut.

Perkembangan mengenai kasus penembakan pesawat tujuan Amsterdam-Kuala Lumpur tersebut, telah dilaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Diduga kuat terdapat sejumlah penumpang WNI dalam pesawat Malaysian Airlines. Namun hal ini sedang dalam proses konfirmasi. Indonesia turut berduka cita yang sangat mendalam atas musibah ini," kata Marty.

Menanggapi musibah itu, Marty mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengeluarkan pernyataan resmi petang ini. Pesawat Malaysian Airline MH17 yang berangkat dari Bandara Schipol, Amsterdam, Belanda pada 12.18 waktu setempat sempat mengalami kehilangan komunikasi ketika melewati wilayah udara timur Ukraina, namun kemudian diketahui bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement