REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menginstruksikan militernya memberikan semua bantuan yang dibutuhkan untuk menyelidiki insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH-17, Jumat (18/7).
Putin juga mengatakan Pemerintah Federasi Rusia akan mengerahkan departemen-departemen sipil untuk membantu penyelidikan menyeluruh.
"Kami akan melakukan apapun, apapun, yang kami bisa untuk memastikan informasi penyebab insiden tersebut bisa diketahui rakyat Rusia, Ukraina dan dunia," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (18/7).
Dia menambahkan insiden tersebut merupakan hal yang tidak bisa diterima dan tidak ada seorangpun yang berhak menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat tanpa adanya informasi yang obyektif. Atas nama pemerintah Rusia, Putin emnyampaikan duka cita bagi keluarga korban dan pemerintah Malaysia.
"Dalam kesempatan ini, saya ingin menggarisbawahi tragedi itu tidak akan terjadi jika ada perdamaian di negara itu (Ukraina) atau tidak terjadi permusuhan. Jelas, pemerintah dimana tragedi itu terjadi bertanggung jawab," kata dia.
Kementerian dalam negeri Ukraina mengatakan pesawat Malaysia ditembak jatuh oleh kelompok proRusia di timur Ukraina, Kamis (17/7). Seluruh orang di pesawat sebanyak 295 orang tewas, termasuk 15 awak pesawat. Pemerintah Ukraina mengatakan separatis menembakkan rudal darat ke pesawat.