Jumat 18 Jul 2014 17:32 WIB

PPI Australia Gelar Kongres XXI di Brisbane

Kongres PPIA XXI yang bertempat di Kampus University of Queensland (UQ) di Brisbane, Jumat (18/7).
Foto: Istimewa
Kongres PPIA XXI yang bertempat di Kampus University of Queensland (UQ) di Brisbane, Jumat (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Australia memulai secara resmi Kongres PPIA XXI yang bertempat di kampus University of Queensland (UQ) di Brisbane, ibu kota negara bagian Queensland, Australia pada Jumat (18/7).

Kongres yang dihadiri 80 orang peserta, yang mewakili berbagai universitas dan negara bagian di Australia itu akan berlangsung selama dua hari. Agenda kegiatan itu, di antaranya adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus PPIA 2013/2014 dan pemilihan ketua umum PPIA periode 2014-2015.

Wakil Kepala Perwakilan Republik Indonesia (RI) di Canberra, Kusuma Habir meminta, para pelajar dan mahasiswa Indonesia di Australia untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan berorganisasi sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan networking dan latihan kepemimpinan.

“Banyak menteri kita adalah lulusan perguruan tinggi di Australia. Siapa tahu dari yang hadir di sini nanti akan duduk di kursi kabinet,” kata Kusuma, yang hadir mewakili Duta Besar RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema kepada Republika Online.

Ketua Umum PPIA 2013-2014 Pan Mohamad Faiz berharap, Kongres PPIA tahun ini dapat menjadi sarana evaluasi kinerja PPIA, yang merupakan salah satu organisasi mahasiswa Indonesia terbesar di luar negeri.

“Saya berharap kongres ini dapat menjadi forum regenerasi kepengurusan PPIA sekaligus sebagai penyempurnaan organisasi dan program kerja PPIA untuk setahun ke depan,” ujar kandidat PhD bidang Hukum Tata Negara di UQ itu.

Sepanjang kepengurusan periode 2013/2014, PPIA telah berhasil menyelenggarakan sejumlah program dan acara besar, di antaranya adalah Program Buku untuk Anak Bangsa, Beasiswa Perhimpunan Indonesia Belajar-PPIA dan Konferensi Pelajar Indonesia Internasional (KIPI).

Berdiri sejak tahun 1981, PPIA saat ini menaungi lebih 17 ribu pelajar Indonesia yang tengah menuntut ilmu di negeri Kanguru itu. Lebih 80 persen pelajar Indonesia di Australia belajar di sekolah atau perguruan tinggi di negara bagian New South Wales, Victoria, dan Western Australia.

 

Sejumlah mantan pengurus PPIA kini menempati sejumlah posisi penting di Tanah Air. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Achmad Hermanto Dardak, misalnya, adalah ketua umum PPIA periode 1987-1989.

Sedangkan, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjabat posisi ketua umum periode 2002-2004 dan Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai juga pernah memimpin PPIA pada 2004-2006.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement