REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Keluarga korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH-17 di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, kini tengah menunggu informasi lanjutan dari Kementerian Luar Negeri RI terkait kondisi terakhir keluarga mereka.
"Kami tengah menunggu informasi lanjutan dari Kemenlu. Kemarin ihak Kemenlu sudah menelepon kami," kata seorang anggota keluara korban, Markus, di Singaraja, Sabtu.
Menurut dia, pihak Kementerian Luar Negeri RI melalui sambungan telepon berjanji akan memfasilitasi segala upaya untuk proses identifikasi korban, Ketut Wiartini (33), salah satu penumpang pesawat naas itu.
"Kemenlu telah meminta salah satu dari kami untuk menyiapkan paspor, dan mereka akan membantu," katanya.
Dia menjelaskan bahwa adik korban rencananya akan diberangkatkan ke Ukraina untuk membantu proses identifikasi.
Ketut Wiartini yang bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan cepat saji di Amsterdam, Belanda, sebelumnya tidak memberitahu pihak keluarga akan pulang ke Tanah Air.
Namun dari penuturan sejumlah rekannya di Belanda, Ketut sengaja tak memberi tahu akan pulang karena ingin memberikan kejutan kepada keluarga tepat di saat merayakan upacara tiga bulanan sang keponakan.
Tak hanya itu, lanjut Markus, ibu satu anak itu juga ingin mendirikan yayasan sosial bagi anak-anak di kampung halamannya.
"Ia berencana ingin membuat yayasan sosial, tetapi semua sudah berakhir," ucapnya.
Sementara satu korban lain yang juga berasal dari Kabupaten Buleleng, yakni Wayan Sujana (24) yang menjadi salah satu penumpang maskapai pelat merah milik negeri jiran itu.
Ia berangkat ke Eropa pada 15 Juni 2014 untuk menghadiri pernikahan salah seorang temannya di Amsterdam.
Sebelum bertolak ke Negeri Kincir Angin itu, mahasiswa Diploma III Jurusan Perhotelan di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja itu mengunjungi Belgia dan Prancis.
Wayan yang rencananya akan diwisuda pada tahun 2014 ini diharapakan menjadi tulang punggung keluarganya.
Suasana duka di kedua keluarga korban masih terasa sangat jelas. Sejumlah warga juga berdatangan ke rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa.
Malaysia Airlines Boeing 777 itu jatuh di kawasan Donetsk, Ukraina, sekitar 50 kilometer di timur Rusia.
Pesawat itu meledak berkeping-keping di udara yang diduga ditembak oleh kelompok gerilyawan. Maskapai tersebut mengangkut 295 penumpang termasuk awak pesawat.