REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pemerintah Ukraina menuduh pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur mencoba menghancurkan bukti di tempat di mana pesawat Malaysia Airlines jatuh dan memindahkan 38 mayat dari lokasi kejadian.
"Pemerintah Ukraina secara resmi menyatakan bahwa pemberontak, dengan bantuan Rusia, mencoba untuk menghancurkan bukti kejahatan internasional," kata pemerintah dalam satu pernyataan Sabtu (19/7).
Pernyataan tersebut juga menyatakan, pemberontak juga diduga telah mengambil 38 mayat ke kamar mayat di (kota timur) Donetsk untuk diotopsi sendiri.
Sementara itu pejabat Ameria Serikat pada Jumat mengatakan Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) dan Biro Investigasi Federal (FBI) mempersiapkan penyelidik untuk dikirim ke Ukraina sehubungan dengan tragedi MH17.
"NTSB akan mengirim satu investigator ke Ukraina, waktunya masih akan ditentukan. Pengiriman ini sebagai respons atas peristiwa yang terjadi," kata seorang juru bicara NTSB.
Sementara itu FBI juga siap mengirim sedikitnya satu pejabat FBI ke Ukraina, walaupun seorang pejabat pemerintah berkata," Situasi masih cair dan fakta-fakta sebagaimana belum terungkap akan menentukan aksi kami."
Pesawat Malaysia Airlines Penerbangan MH17 terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur ketika jatuh Kamis di bagian timur Ukraina dengan membawa 298 penumpang dan awak. Tak ada yang selamat dalam insiden itu.