REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Selasa (22/7) Perdana Menteri Inggris David Cameron akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ini akan menjadi pertemuan pertama mereka sejak pesawat MH17 jatuh di Ukraina.
Menurut laporan Skynews, Ahad (20/7), mereka akan membahas sanksi atas tragedi MH17 itu. Sepuluh warga Inggris termasuk korban dari insiden itu. Cameron menilai, ketidakstabilan politik Rusia-Ukraina member kontribusi munculnya tragedi mengerikan yang menimpa MH17 itu.
Cameron dijadwalkan akan membuat pernyataan berkaitan dengan tragdei MH17 itu Senin (21/7). Putin telah memprioritaskan pengiriman ahli ke lokasi kecelakaan MH17. Tujuannya untuk memastikan penyebab jatuhnya MH17.
Cameron, menurut juru bicaranya, menyatakan bahwa keluarga korban berhak tahu atas segala upaya yang dilakukan. Cameron juga meminta Putin mengunakan pengaruhnya pada pihak pro-Rusia yang dituduh sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tragedi itu.
Cameron telah berbicara dengan Kanselir Jerman Angela markel dan Presiden Prancis Francois Holande sebagai sesame pemimpin Uni Eropa, membahas tragedi MH17 ini. Cameron telah mengkritik beberapa mitra di Uni Eropa karena tidak mau 'melawan' Moskow dalam kasus krisis politik Ukraina-Rusia itu.