REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Maskapai penerbangan Singapura, Singapore Airlines mendapat kritikan tajam setelah membuat pernyataan tentang rute penerbangannya yang tidak melewati kawasan udara Ukraina.
Maskapai tersebut dinilai kurang sensitif di tengah kesedihan keluarga korban Malaysia Airlines MH17 yang baru ditembak jatuh oleh pemberontak Ukraina. Beberapa jam setelah pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines ditembak jatuh, Singapore Airlines membuat pernyataan di laman Facebook dan Twitter.
"Pelanggan mungkin ingin mencatat bahwa rute penerbangan Singapore Airlines tidak melewati wilayah udara Ukraina," demikian pernyataan Singapore Airlines, seperti dilansir AFP, Senin (21/7).
Pernyataan ini memicu kemarahan pengguna media sosial. "Mengapa (Singapore Airlines) setidaknya mengakui peristiwa mengerikan ini dan mengirimkan belasungkawa kepada keluarga korban alih-alih meyakinkan pelanggan tentang keselamatan rute penerbangan mereka," komentar salah satu pengguna media sosial Michael Reif.
Ratusan orang lain ikut memberi kecaman atas pernyataan Singapore Airlines tersebut. Akhirnya, Singapore Airlines menulis permintaan maaf atas pernyataan sebelumnya.
"Kami menyadari pernyataan kami di Facebook dan Twitter pada Jumat pagi mungkin dianggap kurang sensitif. Kami meminta maaf jika telah menyinggung pelanggan kami dan orang lain dalam komunitas online," tulis pernyataan Singapore Airlines, Sabtu (19/7) waktu setempat.
Maskapai tersebut mengaku pernah melalui rute tersebut. Namun, kini perusahaan Singapura tersebut telah mengalihkan ke rute lain.