REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perdana Menteri Inggris David Cameron, Senin, mengatakan PBB tepat mengutuk penembakan terhadap sekolah badan dunia itu di Gaza, tapi menolak menjawab apakah ulah itu melanggar hukum antarbangsa.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan serangan terhadap sekolah di Rafah pada Minggu, yang menewaskan 10 warga Palestina pengungsi di sana, adalah ulah tak bermoral dan jahat.
Cameron mengatakan kepada BBC, "PBB telah berbicara dengan sangat jelas dan saya pikir mereka tepat membuat pernyataan dengan sangat jelas. Hukum internasional jelas bahwa itu adalah benar-benar salah dan tidak sah menarget warga sipil, kalau itu yang terjadi."
Ketika ditanya apakah ia percaya bahwa hukum internasional telah dilanggar, perdana menteri mengatakan, "Saya bukan pengacara internasional, jadi terserah kepada pengacara internasional.
"Tapi hukum internasional sangat, sangat jelas bahwa penggunaan pasukan selalu harus proporsional, bahwa warga sipil tidak seharusnya menjadi target," katanya.
Menteri Luar Negeri Philip Hammond mengatakan pada Minggu bahwa ia "terkejut" pada besarnya jumlah korban sipil yang disebabkan oleh serangan terhadap sekolah yang dikelola PBB.
Serangan itu telah memicu kemarahan dunia, dan Amerika Serikat menyerukan penyelidikan "menyeluruh dan cepat" sementara Prancis mengatakan hal itu "tidak bisa diterima".
Sebelumnya Senin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "Israel tidak bertujuan menembak warga sipil dan minta maaf untuk setiap serangan yang tidak sengaja mengenai warga sipil," tanpa langsung menyebut serangan terhadap sekolah PBB itu.
Israel mengumumkan akan menunda serangannya di sebagian besar Gaza selama tujuh jam pada Senin antara pukul 07.00 GMT dan 1400 GMT kecuali di wilayah timur Rafah.