REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ketua pemilihan umum Konservatif Inggris, Lynton Crosby, mengatakan bahwa Perdana Menteri Inggris, David Cameron, diminta untuk mengabaikan pemilih Muslim pada pemilu tahun depan. Demikian seperti dilansir dari PressTV pada Rabu (6/8).
Seperti diberitakan oleh harian Inggris The Times, pernyataan Crosby diungkapkan oleh anggota Partai Tory yang tidak disebutkan namanya. Partai Tory adalah partai politik yang berhaluan konservatif dan tradisional di Inggris.
Menurut anggota Partai Tory, Crosby percaya Cameron tidak memperoleh keuntungan dari mengambil sikap lebih keras terhadap Israel sejak suara Muslim dinilai tidak akan menentukan dalam pemilihan 2015 mendatang.
Sementara itu, seorang juru bicara konservatif menanggapi laporan itu dan menyangkal pernyataan Crosby. Ini bukan pertama kalinya bahwa strategi pemilu Konservatif telah mendapat kecaman seperti halnya komentar tersebut.
Pada tahun 2012, Crosby dilaporkan mengatakan kepada Boris Johnson untuk mengabaikan Muslim dalam usahanya untuk dipilih kembali sebagai walikota London. Crosby diduga menggunakan bahasa yang kasar ketika berbicara tentang Muslim.
Menurut media Inggris, Crosby memandang bahwa mencari pemilih dari kalangan umat Islam dan kelompok etnis lain adalah membuang waktu.
Laporan tersebut muncul saat Perdana Menteri David Cameron berada di bawah tekanan terkait sikapnya yang lebih mengarah kepada agresi Israel terhadap Palestina.