Sabtu 16 Aug 2014 00:18 WIB

Serangan Israel Sengsarakan Nelayan di Gaza

Rep: c64/ Red: Bilal Ramadhan
Nelayan Palestina melaut mencari ikan (ilustrasi)
Foto: EPA/Ali Ali
Nelayan Palestina melaut mencari ikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA-- Perang  yang berkecamuk di Gaza sejak 8 Juli lalu telah menyengsarakan nelayan Palestina. Yang mana kini sumber utama pendapatan mereka teracam hilang dikarenakan pembatasan yang diberlakukan oleh Israel.

Pembatasan yang diberlakukan hanya memperparah keadaan para neyalan Palestina. Khususnya ketika pertempuran berlangsung, maka para nelayan terpaksa hanya berdiam diri saja didalam rumah, Middle East Monitor (MEMO), Kamis (14/8).

Pasalnya, nelayan adalah satu profesi terbesar yang menjadi tumpuan pendapatan masyarakat Gaza dan menjadi poin penting yang menjadi perhatian dalam pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Palestina di Kairo Mesir.

Badan PBB memperkirakian sekitar 3.600 pendapatan rumah tangga bertumpu pada hasil penangkapan ikan. "Mata pencaharian orang-orang ini benar-benar terancam," kata Ciro Fiorillo, Kepala Operasi Pangan dan Pertanian Organisasi PBB di Gaza dan Tepi Barat.

.

PBB memperkirakan bahwa konflik yang terbaru ini telah menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi para nelaya di Gaza. Yang mana diperkirakan sekitar 200-250 ton ikan atau sekitar 9-10 persen dari hasil penanngkapan rata-rata tahunan mereka telah hilang.

Tak hanya itu, seringkali para nelayan Palestina di Gaza dipermainkan oleh tentara Israel. Yang mana ketika sedang menangkap ikan, para nelayan harus harus meninggalkan peralatan memancing dan melarikan diri dari upaya penembakan Angkatan Laut Israel.

"Ini sangat berbahaya, setelah enam mil mungkin akan adanya penembakan," Suboh Al-Hesi, salah satu nelaya di Gaza.

Setiap harinya Al-Hesi hanya mampu mendapatkan 20-30 shekel namun sering kalin ia kembali kerumah dengan tangan kosong. Ia berkata, hal tersebut dikarenakan harga bahan bakar telah mencapai tiga kali lipat dari harga pada 2006 silam.

Khalid Abu-Riyad, salah satu nelayan lainnya mengatakan, Israel telah membuat para nelayan kembali ke titik nol. "Ini benar-benar menyulitkan. Israel menarik kita hingga ke titik nol, sudah lebih dari satu bulan kami belum ke laut sama sekali."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement