REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Sekolah di Ibukota Latvia, Riga, telah didesak agar memilih produk lokal dalam penyediaan makanan sementara negeri itu tak menyia-nyiakan usaha untuk memperkecil dampak dari larangan Rusia atas impor makanan dari Uni Eropa.
Dengan mengutip Wali Kota Riga Nils Usakovs, kantor berita LETA pada Jumat (15/8) melaporkan pemerintah berusaha memperoleh semua pilihan hukum guna mendukung produsen pertanian dan makanan lokal yang menderita kerugian akibat sanksi Rusia.
Taman kanak-kanak di kota praja yang menyediakan layanan penyediaan makanan secara independen telah diperintahkan untuk memberi prioritas pada makanan latvia. Sementara itu perusahaan yang menawarkan katering di sekolah telah disarankan untuk mempertimbangkan makanan Latvia sebagai syarat utama ketika menandatangani kontrak baru, kata laporan tersebut.
Latvia sedang melakukan upaya untuk meningkatkan konsumsi produk makanan lokal setelah pengumuman Rusia pada 7 Agustus untuk melarang import produk pertanian dan makanan dari Uni Eropa sebagai pembalasan atas sanksi yang dijatuhkan Barat atas Moskow sehubungan dengan krisis Ukraina.