Kamis 21 Aug 2014 14:28 WIB

Ukraina Tingkatkan Serangan di Wilayah Timur

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
Militan pro-Rusia yang ingin memisahkan diri dari Ukraina.
Foto: EPA/Jakub Kaminski
Militan pro-Rusia yang ingin memisahkan diri dari Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK-- Pasukan Ukraina membuat kemajuan signifikan, pada Rabu (20/8), dalam serangan ke wilayah yang dikuasai pemberontak. Mereka mengklaim telah mengambil kontrol atas sebagian besar kubu separatis di Luhansk, sementara hampir seluruh Donets telah dikepung.

Kemajuan tentara Ukraina melawan separatis pro-Rusia, datang di tengah meningkatnya korban sipil yang tewas. Serangan artileri terus berlanjut dan kota-kota yang sebelumnya dikuasai pemberontak tergelincir dalam bencana kemanusiaan.

Laporan AP menyatakan sedikitnya 52 korban tewas sementara 64 lainnya terluka pada Rabu, di wilayah zona perang di timur Ukraina. Belum ada laporan korban dari Luhansk, yang berarti ada kemungkinan jumlah korban lebih tinggi.

Pasukan Ukraina berupaya mengusir pemberontak dari Luhansk dan Donetsk. Dalam beberapa hari terakhir,  sejumlah wilayah di Donetsk  sudah kembali dikuasai. Tembakan artileri dan pertempuran di pinggiran kota  menjadi lebih intens.

Jumlah korban tewas bertambah pada Rabu. Di wilayah Donetsk 43 penduduk dinyatakan tewas dan 42 orang terluka dalam waktu kurang dari dua hari, termasuk dalam dua serangan artileri mematikan Rabu sore. Selain itu, sembilan tentara tewas dan 22 lainnya terluka dalam pertempuran di kota di luar Donetsk.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Ukraina Andriy Lysenko mengatakan, laporan pemerintah kota Luhansk menyatakan adanya bentrokan antara kedua belah pihak. Pada sore hari, pasukan pemerintah mengambil alih 'daerah-daerah penting' dari Luhansk. 

Sebagai balasan, pesawat SU-25 milik pasukan Ukraina ditembak jatuh di dekat Luhansk. Lysenko mengatakan, hingga saat ini pilot belum diketahui keberadaannya. Pertempuran yang memukul Luhansk, membuat terputusnya pasokan listrik, air dan jaringan telepon di wilayah tersebut selama 18 hari.

Rusia telah mengirimkan konvoi bantuan untuk membantu warga di sana, tapi masih terjebak di perbatasan. Di Donetsk, serangan juga terus terjadi setiap harinya. Pada Rabu pagi, roket menerjang wilayah pemukiman termasuk pinggiran Donetsk, Makiivka. Serangan roket semakin meningkat pada sore hari.

Banyak warga Donetsk berlindung di tempat penampungan di ruang bawah tanah gedung apartemen. Warga meringkuk berkelompok di tempat penampungan. Mereka mendengarkan roket yang beterbangan keluar masuk wilayahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement