Selasa 23 Sep 2014 17:49 WIB

Waduh... PM Thailand Minta Nasihat Ahli Nujum

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perdana Menteri Thailand Jendral Prayuth Chan-ocha pada Selasa mengakui meminta nasihat dari ahli nujum, menyusul spekulasi media terkait keyakinan spiritualnya.

Prayuth memimpin kudeta pada Mei, menggulingkan pemerintahan demokratis, setelah unjuk rasa berbulan-bulan, yang menyebabkan sebagian besar wilayah di Bangkok terhambat.

Ia diangkat menjadi perdana menteri pada Agustus, namun penunjukan ini menuai kecaman dari lawan-lawannya.

"Tidak ada ruginya mendengarkan ahli nujum. Ramalan adalah sebuah seni. Namun jika seorang peramal mengatakan kepada seseorang bahwa ia bisa kaya sambil tidur-tiduran sepanjang hari, lalu apa gunanya," kata Prayuth kepada wartawan, Selasa (3/9), seperti dilaporkan Reuters.

"Saya mendengarkan kata-kata mereka. Mereka memperingatkan saya kemungkinan akan berselisih dengan media," sindir dia.

Prayuth sebelumnya mengatakan ia telah menyiram tubuhnya dari ujung kepala hingga kaki dengan air suci untuk menghilangkan kutukan yang dikirimkan musuh-musuh untuknya.

Cita-cita Bangkok adalah menjadi negara menuju modernitas, namun keyakinan animisme pra-Buddha masih berpengaruh kuat dalam budaya Thailand. Banyak politisi besar negara tersebut berkonsultasi dengan peramal terkait perubahan kebijakan.

Prayuth membantah bahwa ia pergi ke Myanmar untuk mendapatkan nasihat dari ahli nujum terkenal --dikenal sebagai ET-- yang di antara kliennya adalah mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra, miliarder telekomunikasi yang mendapat dukungan besar dari kelompok miskin namun punya banyak musuh di kalangan elite dan pendukung kerajaan.

Thaksin digulingkan oleh militer dalam sebuah kudeta pada 2006 dan tim Prayuth masih mencari cara untuk mengakhiri pengaruhnya dalam politik Thailand. Thaksin dilaporkan mengunjungi ET beberapa hari sebelum ia digulingkan.

"Saya tidak pernah mengunjungi ET. Bahkan jika Anda menginginkan saya pergi pun saya tidak akan pernah," kata Prayuth.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement