REPUBLIKA.CO.ID, Untuk pertama kalinya, pemerintah negara bagian Wilayah Utara di Australia menyelenggarakan lelang online guna menjual sapi jantan jenis Brahman dan perkawinan silang yang berasal dari pusat penelitian.
Setiap tahun, sapi pejantan dari pusat penelitian tersebut tidak habis terjual dan panitia penyelenggara mengadakan lelang online, Jumat (26/9) lalu, dan merasa puas dengan animo pembeli.
Totak sapi penjantan terjual sebanyak 71 ekor ddengan rata-rata harganya adalah $ 1.014 dolar (sekitar Rp 10,7 juta).
"Saya kira ini cukup berhasil. Tentu saja kami ingin juga mendapat masukan." kata salah seorang penyelenggara, Whitney Dollemore.
"Kami senang bisa menjual semuanya, karena memang itulah tujuan kami yaitu mengembalikan sapi pejantan yang kami kembangkan ke industri untuk digunakan."
"Harga rata-rata lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu $ 1.300 per ekor di tahun , namun ini untuk pertama kalinya proses dilakukan online. Besar kemungkinan para pembeli sebelumnya yang melakukan penawaran dengan cara lama, tidak ikut ambil bagian lewat online."
"Mudah-mudahan semuanya ikut ambil bagian tahun depan." tambah Dollemore.
Sapi pejantan jenis Brahma terjual 46 ekor dengan rata-rata harganya $ 1.052 sedangkan pejantan perkawinan silang (Composites) sebanyak 25 ekor terjual dengan harga rata-rata $ 944.
Departemen Industri Utama Wilayah Utara selama 20 tahun terakhir sudah memilih sapi-sapi pejantan utama untuk dibiakkan sebelum kemudian dijual kepada para peternak.