Jumat 03 Oct 2014 12:37 WIB

Penderita Ebola di Dallas akan Diadili

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Esthi Maharani
Petugas kesehatan mengangkut jasad penderita Ebola dari ruang isolasi. (ilustrasi)
Foto: EPA/Ahmed Jallanzo
Petugas kesehatan mengangkut jasad penderita Ebola dari ruang isolasi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MONROVIA -- Otoritas Liberia akan mengadili seorang pria terdiagnosa ebola di Amerika Serikat. Dia dituduh berbohong karena mengatakan tidak ada kerabatnya yang sakit.

Ketika Thomas Eric Duncan pergi dari LIberia bulan lalu, dia mengisi kuesioner yang mengatakan tidak ada kerabatnya yang sakit. Namun, asisten menteri kesehatan Liberia mengatakan telah membawa kerabat Duncan yang sakit dengan menggunakan gerobak.

Duncan kini berada di rumah sakit di Dallas, Amerika Serikat dan dalam kondisi serius. Dia merupakan kasus ebola pertama yang terdiagnosa di tanah Amerika. Dia kurang lebih telah melakukan kontak dengan sekitar 100 orang.

Keputusan untuk mengadili Duncan diumumkan dalam konferensi pers rutin mengenai perkembangan ebola yang dihadiri banyak pejabat pemerintah.

"Kamis mendoakan dia cepat pulih. Kami menunggu kedatangannya ke Liberia untuk diadili," ujar ketua dewan direksi  Liberia Airport Authority Binyah Kesselly, dilansir //BBC//, Kamis (2/10).

Wakil Menteri Informasi Isaac Jackson mengonfirmasi Duncan akan diadili karena berbohong mengenai status ebolanya. Sebelum pertemuan, Kesselly mengatakan Duncan menjawab "tidak" pada semua pertanyaan terkait ebola, termasuk mengenai apakah ada kerabatnya yang sakit ebola.

Asisten Menteri Kesehatan Tolbert Nyenswah menjelaskan dia menyelidiki pergerakan Duncan  sebelum dia meninggalkan Liberia pada 19 Desember. Dia mengatakan Duncan bekerja sebagai sopir di Liberia for Save-Way Cargo, sebuah cabang layanan kurir inetrnasional FedEx. Dia tinggal di Paynesville 72nd Community di pinggiran Monrovia.

Tetangga Duncan Eric Vaye membantu melacak siapa saja yang melakukan kontak dengan Duncan. Dia mengatakan sembilan orang di lingkungan tempat tinggalnya meninggal dalam beberapa pekan terakhir.

Duncan diduga membawa kerabatnya dengan gerobak saat membawa ke rumah sakit. Hal tersebut dilarang otoritas. Hanya pekerja kesehatan yang diizinkan membawa pasien ebola untuk menghindari kontak dengan penderita.

Nyenswah mengatakan kemungkinan Duncan terinfeksi ebola saat berada di Liberia karena dia tidak menunjukkan gejala sakit saat pergi. Berdasarkan data PBB, terdapat 7.178 kasus ebola. Ebola terparah melanda Sierra Leone, Liberia dan Guinea.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement