Rabu 08 Oct 2014 18:41 WIB

Hadiah Nobel Bidang Kimia Membawa Ke Dunia Nano

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indira Rezkisari
Sebuah layar menunjukkan nama-nama pemenang Nobel 2014 di bidang kimia.
Foto: Reuters
Sebuah layar menunjukkan nama-nama pemenang Nobel 2014 di bidang kimia.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- The Royal Swedish Academy of Sciences memberikan hadiah Nobel bidang kimia pada dua orang peneliti Amerika Serikat Eric Betzig dan William E Moerner dan satu peneliti Jerman Stefan W Hell, Rabu (8/10). Nobel jatuh pada mereka karena berhasil menerobos batas dan membawa dunia ke dunia nano.

Setelah sekian lama, mikroskop optik  tidak pernah mendapatkan resolusi yang lebih baik dari setengah cahaya panjang gelombang. Dengan bantuan molekul berpendar, mereka mencipta jendela yang bisa melihat sesuatu dalam skala nano.

Saat ini, nanoskopi digunakan di seluruh dunia dan membawa pengetahuan baru yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat. Penemuan ini akan membawa peneliti dapat mempelajari sel hidup dengan detail molekular terkecil.

Pekerjaan menakjubkan tiga peneliti ini telah membawa mikroskop optik pada dimensi nano. Dengan penemuan ini, mereka bisa melihat bagaimana molekul membuat koneksi antar sinaps sel syaraf di otak, melacak protein dalam penyakit Parkinson, Alzheimer dan Huntington, hingga mengikuti protein dalam perkembangan telur yang berubah menjadi embrio.

Pada 1873, mikroskop optik tradisional Ernst Abbe memiliki batas resolusi maksimal 0,2 mikrometer atau 500 kali lebih kecil dari lebar rambut manusia. Namun sekarang, pada 2014 Betzig, Hell dan Moerner telah melewati batas itu bahkan hingga ukuran nano.

Nobel diberikan pada dua prinsip terpisah. Satu dikembangkan oleh Stefan Hell pada 2000 dengan metode mikroskop deplesi emisi terstimulasi (STED). Cara kerjanya, Hell menggunakan dua sinar laser, satu untuk merangsang molekul untuk berpendar, satu lagi untuk membatalkan semua sinar berpendar kecuali sesuatu dalam molekul yang berukuran nanometer.

‘’Saya punya firasat bahwa resolusi mikroskop cahaya tidak akan ada akhirnya,’’ kata Stefan Hell.

Kemudian hasilnya dicitrakan dalam gambar dengan resolusi yang lebih baik dari batas mikroskop Abbe. Sementara Betzig dan Moerner bekerja secara terpisah. Mereka melakukan metode kedua dengan mikroskop molekul tunggal. Metode ini bergantung pada kemungkinan mengubah pendaran molekul individu dan mematikannya. Mereka menemukan metodeini pada 2006 untuk pertama kalinya.

‘’Penelitian yang mengguncang ini telah membawa mikroskop optik ke dimensi nano,’’ tertulis dalam pernyataan Royal Swedish Academy of Sciences. Nobel ini memperoleh hadiah mahkota 8 juta mahkota senilai 1,1 juta dolar AS.

‘’Ini sangat, sangat penting untuk mengerti bagaimana sel bekerja dan mengerti apa yang salah pada sel jika terkena penyakit,’’ kata Hell dalam saluran telepon, dikutip DailyMail. Hell yang merupakan seorang direktur di Max Planck Institute for Biophysical Chemistry di Jerman mengatakan sangat terkejut dengan penghargaan tersebut.

Sebagai pemenang hadiah kimia, para pemenang otomatis masuk klub eksklusif peneliti seperti pelopor nuklir Ernest Rutherford dan Linus Pauling, satu-satunya orang yang memenangkan dua Nobels sendiri dalam bidang kimia pada tahun 1954 dan perdamaian di tahun 1962.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement