REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Pengumuman Hadiah Nobel 2023 hampir berakhir dengan lima dari enam penghargaan telah diumumkan sejauh ini oleh komite di Stockholm dan Oslo. Tinggal penghargaan bidang ekonomi yang akan diumumkan pada 9 Oktober.
Hadiah Nobel perdamaian diberikan kepada aktivis Iram yang dipenjara Narges Mohammadi, Hadiah Nobel dalam bidang kedokteran Katalin Kariko dan Drew Weissman. Tiga ilmuwan memenangkan Hadiah Nobel fisika adalah Pierre Agostini, Ferenc Krausz, dan Anne L'Huillier, kemudian pemenang Hadiah Nobel di bidang kimia Moungi G. Bawendi, Louis E. Brus, dan Alexei I. Ekimov. Sedangkan di bidang sastra diberikan kepada penulis Norwegia Jon Fosse.
Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang seluk-beluk Hadiah Nobel:
Ide lebih kuat daripada dinamit
Hadiah Nobel diciptakan oleh Alfred Nobel, seorang pengusaha dan ahli kimia abad ke-19 dari Swedia. Dia memegang lebih dari 300 paten tetapi klaim ketenarannya sebelum Hadiah Nobel adalah menemukan dinamit. Dia mencampurkan nitrogliserin dengan senyawa yang membuat bahan peledak lebih stabil.
Dinamit segera menjadi populer dalam konstruksi dan pertambangan serta industri senjata. Hal ini membuat Nobel menjadi orang yang sangat kaya.
Mungkin hal ini juga membuatnya berpikir tentang warisan kepada dunia. Menjelang akhir hidup Nobel, dia memutuskan untuk menggunakan kekayaannya yang besar untuk mendanai hadiah tahunan kepada sosok-sosok yang telah memberikan manfaat terbesar bagi umat manusia.
Hadiah Nobel pertama diberikan pada 1901, lima tahun setelah kematian ilmuwan itu. Pada 1968, hadiah keenam diciptakan untuk bidang ekonomi oleh bank sentral Swedia. Meskipun para penganut paham Nobel menekankan bahwa hadiah ekonomi secara teknis bukanlah Hadiah Nobel, hadiah tersebut selalu diberikan bersamaan dengan hadiah Nobel lainnya.
Nobel Perdamaian selalu diberikan di Norwegia
Untuk alasan yang tidak sepenuhnya jelas, Nobel memutuskan bahwa hadiah perdamaian harus diberikan di Norwegia dan hadiah lainnya di Swedia. Sejarawan Nobel menduga sejarah militerisme Swedia mungkin menjadi salah satu faktornya.
Selama masa hidup Nobel, Swedia dan Norwegia berada dalam satu kesatuan. Namun orang-orang Norwegia enggan bergabung setelah Swedia menginvasi negaranya pada 1814.
Ada kemungkinan bahwa Nobel menganggap Norwegia akan menjadi lokasi yang lebih cocok untuk pemberian hadiah yang dimaksudkan untuk mendorong persekutuan antar bangsa. Sampai hari ini, Hadiah Nobel Perdamaian sepenuhnya merupakan urusan Norwegia, dan pemenangnya dipilih dan diumumkan oleh komite Norwegia.
Hadiah perdamaian bahkan mengadakan upacaranya sendiri di ibu kota Norwegia, Oslo. Sementara hadiah lainnya diberikan di Stockholm.
Nobel lepas dari politik
Hadiah Nobel memproyeksikan aura berada di luar pergolakan politik, dan hanya berfokus pada kemaslahatan umat manusia. Namun penghargaan perdamaian dan sastra, khususnya, terkadang dituduh dipolitisasi. Kritikus mempertanyakan apakah pemenang dipilih karena karyanya benar-benar luar biasa atau karena sejalan dengan preferensi politik para juri.
Pengawasan akan semakin ketat terhadap penghargaan-penghargaan penting, seperti pada 2009. Pada saat itu Presiden Amerika Serikat Barack Obama memenangkan penghargaan perdamaian kurang dari setahun setelah menjabat.
Norwegian Nobel Committee adalah sebuah badan independen yang menegaskan bahwa satu-satunya misinya adalah melaksanakan kehendak Alfred Nobel. Namun, hal ini ada kaitannya dengan sistem politik Norwegia.
Kelima anggota komite ditunjuk oleh Parlemen Norwegia. Kondisi ini membuat komposisi panel mencerminkan keseimbangan kekuasaan di badan legislatif.
Untuk menghindari persepsi bahwa hadiah tersebut dipengaruhi oleh para pemimpin politik Norwegia, anggota pemerintah atau Parlemen Norwegia dilarang menjadi anggota komite. Meski begitu, panel ini tidak selalu dipandang independen oleh negara asing.
Ketika pembangkang Cina yang dipenjara Liu Xiaobo memenangkan hadiah perdamaian pada 2010, Cina menanggapinya dengan membekukan perundingan perdagangan dengan Norwegia. Butuh waktu bertahun-tahun untuk memulihkan hubungan Norwegia-Cina.
Hadiah emas dan kemuliaan