REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia tidak diundang secara resmi bergabung dengan Tim Penyelidikan Gabungan (JIT) yang dipimpin Belanda, yang melakukan penyelidikan kriminal atas jatuhnya penerbangan MH17 Mlaysia Airline.
Duta Besar Malaysia untuk Belanda Dr Fauziah Mohd Taib mengatakan kepada media setempat, bahwa Malaysia belum diundang terlibat dalam penyelidikan kriminal jatuhnya pesawat MH17, meskipun para pekerja yang dipimpin Belanda sudah mulai menyisir lokasi kecelakaan di Ukraina. "Malaysia saat ini hanya bagian dari tim investigasi teknis MH17," kata dia, Selasa (17/11).
Selama kunjungannya ke Malaysia pada 5 November, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan, bahwa itu logis bagi Malaysia untuk diberikan peran yang lebih menonjol dalam penyelidikan. Hal ini disebabkan tingginya jumlah orang Malaysia yang meninggal dan karena MH17 adalah pesawat yang terdaftar Malaysia. Fauziah mengatakan, masalahnya adalah salah satu dari orang Belanda juga perlu mendiskusikan dengan pemerintah Ukraina dan Australia.
Dia mengatakan Malaysia tidak diundang untuk bergabung dengan pekerjaan penemuan puing-puing yang dilakukan di lokasi, mungkin karena masih tidak aman untuk berada di sana. Duta Besar Malaysia untuk Ukraina Chuah Teong Ban percaya bahwa Malaysia tidak akan diizinkan untuk memeriksa puing-puing kecuali menjadi bagian dari tim investigasi kriminal.
Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan baru-baru bahwa Malaysia telah menyatakan sikapnya sangat jelas bahwa pihaknya harus menjadi bagian dari tim investigasi kriminal itu, dan telah memberitahu pihak berwenang Belanda atas niatnya tersebut.