Rabu 03 Dec 2014 18:03 WIB

BKMT Khawatirkan Pembukaan Perwakilan Hamas Picu Konflik Internal Palestina

Rep: c16/ Red: Agung Sasongko
Salah satu postingan di twitter yang mengkritik sikap pemerintah menolak pendirian kantor Hamas
Foto: twitter
Salah satu postingan di twitter yang mengkritik sikap pemerintah menolak pendirian kantor Hamas

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Badan Kontak Majelis Taqlim (BKMT), Tutty Alawiyah mengaku khawatir apabila Indonesia membuka kantor perwakilan Organisasi Hamas di Indonesia.  Menurutnya, pembukaan kantor perwakilan Hamas di Indonesia dapat memicu konflik masing-masing pendukung Organisasi Hamas dan Fatah di Indonesia.

"Dikhawatirkan nantinya muncul perbedaan pendapat dari masing-masing pendukung Hamas dan Fatah di Indonesia" ujar Tutty saat dihubungi ROL, Rabu (3/12).

Tutty mengatakan seharusnya Hamas dan Fatah bersatu dan tidak terbelah. Karena, kata Tutty, kekuatan umat islam terbesar di Palestina berasal dari kedua faksi tersebut.

Pasalnya selain serangan Israel, konflik yang terjadi di Palestina datang dari perang saudara antara Hamas dan Fatah. Hamas dan Fatah selama ini diketahui memiliki pandangan politik yang berbeda terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.

Maka untuk menghindari konflik antar para pendukung Hamas dan Fatah, lanjut Tutty, perwakilan Palestina di Indonesia cukup diwakilkan oleh kedutaan besarnya. Menurutnya, selama ini Indonesia sudah menyumbangkan dukungan yang besar dan nyata bagi Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement