Senin 08 Dec 2014 14:33 WIB

Polisi dan Tentara Papua Nugini Terlibat Baku Tembak

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, POR MORESBY -- Kesatuan polisi dan tentara Papua Nugini membentuk tim gabungan untuk menyelidiki insiden baku tembak antarkedua belah pihak yang menyebabkan empat orang dirawat di rumah sakit karena luka-luka.

Beberapa toko di kawasan tempat konfrontasi terjadi masih menutup bisnis mereka, dan ada laporan terjadinya penjarahan setelah insiden baku tembak tersebut.

"Setelah insiden semalam, yang berawal dari pertengkaran antara para tentara dan polisi yang mabok, perwira senior dari kedua belah pihak sekarang membentuk tim bersama untuk melakukan penyelidikan" kata wakil kepala polisi Papua Nugini, Commissioner Jim Andrews, Senin (8/12).

"Saya menyerukan kepada seluruh anggota kepolisian untuk tidak melakukan tindakan provokasi atau melakukan tindakan kekerasan lebih lanjut terhadap Pasukan Pertahanan Papua Nugini (PNGDF)," tambah Andrews.

Keributan dimulai hari Sabtu dinihari di kawasan Boroko di Ibu Kota Papua Nugini, Port Moresby. Polisi mengatakan beberapa tentara yang mabok kemudian melakukan keributan di depan sebuah klab malam.

Polisi kemudian menahan beberapa orang tentara di kantor polisi di Boroko. Tidak berapa lama kemudian, sekelompok tentara lainnya mendatangi kantor polisi dan membebaskan tiga tentara dari tahanan. "Polisi dan tentara kemudian terlibat dalam baku tembak, dan terjadi beberapa penembakan," kata Andrews.

Empat orang tentara dibawa ke rumah sakit dengan luka tembakan. Di akhir pekan, polisi dan tentara kemudian membuat pos penjagaan darurat di kawasan masing-masing. Polisi mengatakan situasi sudah terkendali dan perwira senior dari militer dan polisi mengadakan jumpa pers bersama hari Sabtu.

"Kami tidak mau berspekulasi terlebih dahulu," kata Kolonel Vagi Oala, pejabat sementara kepala staf angkatan bersenjata Papua Nugini.

"Tindakan disiplin akan diberlakukan terhadap anggota dari dua kesatuan ini yang melanggar hukum," kata Komisioner Andrews.

Terdapat sekitar 70 anggota Polisi Federal Australia (AFP) yang d tempatkan di Papua Nugini guna memberikan bantuan pelatihan, namun mereka tidak terlibat dalam insiden tersebut.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement