Senin 15 Dec 2014 17:51 WIB

Kepolisian Australia Terus Lakukan Negosiasi dengan Penyandera

Rep: Gita Amanda/ Red: Julkifli Marbun
Seorang pria tampak berdiri di sebuah kafe tempat sekitar 40 orang disandera di Sydney, Australia
Foto: reuters
Seorang pria tampak berdiri di sebuah kafe tempat sekitar 40 orang disandera di Sydney, Australia

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kepolisian New South Wales terus melakukan negosiasi dengan pria bersenjata yang melakukan penyanderaan di kafe Lindt, di Martin Place, Sydney. Polisi mengatakan, fokus mereka kini adalah menjaga agar seluruh sandera yang menjadi korban selamat.

ABC News Australia melaporkan, Wakil Komisaris Polisi Catherine Bakar mengatakan polisi sedang bernegosiasi dengan pria tersebut. "Kami memiliki negosiator terbaik di dunia dan kami bekerja melalui metode ini untuk memastikan tak ada orang yang terluka," kata Bakar.

Ia mengatakan, lima sandera sebelumnya telah berhasil keluar dari kafe. Kini kelimanya menjalani pemeriksaan untuk memastikan mereka dalam kondisi keseharan yang baik dan tengah berbicara dengan polisi.

Tapi Bakar menolak mengatakan, apakah sandera dibebaskan atau berhasil melarikan diri. Tepat sebelum pukul 16.00 waktu setempat dua orang berjalan keluar dari pintu Kafe Lindt. Seorang pria mengenakan celemek Lindt juga berlari dari pintu samping didampingi polisi bersenjata lengkap.

 

Satu jam kemudian dua pekerja kafe perempuan, terlihat keluar dari gedung. Satu orang berlari ke arah petugas.

Polisi telah mengidentifikasi pria bersenjata dan pria tersebut paham dirinya akan segera diketahui. Polisi meminta media untuk tak menyiarkan rincian mengenai orang tersebut.

Namun diduga seorang pra memakai ransel dan bandana tampak melambaikan tangan dengan senjata. Ia terlihat mengarahkan sandera di dalam kafe. Pada satu titik ia tampak menggunakan sandera sebagai tameng manusia, saat bergerak di dalam kafe.

Ahli negosiasi dalam penyanderaan Ben Lopez mengatakan pada BBC News, salah satu alasan komisaris polisi tak ingin berspekulasi terlalu banyak karena jelas penyandera tertarik pada liputan media.

"Salah satu hal utama yang ingin kita lakukan sebagai negosiator sandera adalah mengontrol arus informasi masuk dan keluar. Jadi jika orang menelepon atau media menanyakan hal rumit itu bisa menyulitkan negosiator melakukan pekerjaan mereka dan mencoba mencapai hasil aman," kata Lopez.

Komisaris Polisi Andrew Scipione mengatakan, fokus polisi adalah mendapatkan sandera keluar dengan aman. Ia menambahkan itu merupakan tujuan utama kepolisian, sehingga memakan waktu cukup lama bernegosiasi dengan penyandera.

"Itu (sandera) masih prioritas nomor satu dan tak akan ada perubahan," ujar Scipione.

Hingga saat ini pihak kepolisian tak mengkonfirmasi berapa banyak sandera yang berada di dalam kafe. Polisi percaya jumlahnya kurang dari 30 orang.

Sementara reporter Channel Seven Chris Alasan yang kantornya berada di dekat lokasi mengatakan pada ABC, bahwa staf di dalam gedung mencoba menghitung jumlah orang di kare dan diperkirakan ada 15 orang sandera sebelum lima orang berhasil bebas.

"Ada orang yang tua, muda, laki-laki, perempuan, tapi untungnya tak ada anak-anak. Saya juga melihat staf Lindt memberikan piring makanan pada sandera. Itu penting, kerena menunjukkan sedikit rasa kemanusiaan," katanya. Ia menambahkan staf Channel Seven melihat orang bersenjata itu berteriak pada sandera sesaat setelah beberapa sandera bebas.

Pejabat kesehatan New South Wales mengatakan, salah satu sandera yang dirawat di Rumah Sakit St Vincent dalam kondisi memuaskan. Beberapa orang di masjid, siagog dan gereja menggelar doa bersama di Sydney dan kota-kota lain di Australia malam ini.

Pagi ini petugas menggunakan tangga darurat mengevakuasi orang-orang di gedung yang sama dengan kafe Lindt berada. Mereka mengevakuasi warga termasuk seorang bayi yang tinggal di lantai atas bangunan. Sementara ratusan petugas bersenjata lengkap dan berpelindung tampak di sekitar lokasi dan mensterilkan beberapa blok sekitarnya.

Perdana Menteri Tony Abbott membuat pernyataan singkat, setelah memimpin pertemuan komite keamanan nasional malam ini. Ia mengaku terkejut dan prihatin dengan sejumlah orang tak bersalah yang disandera pelaku yang mengaku bermotif politik.

"Namun demikian saya mengatakan, polisi NSW dan lembaga lain telah merespon kejadian ini dengan profesionalisme yang besar. Ya hari ini menjadi hari yang sulit. Kami tengah diuji, tapi sejauh ini Australia dalam segala situasi telah menganggap ini sebagai tantangan," ungkap Abbott.

Sebelumya seorang pria di lokasi kejadian mengatakan pada ABC News, ia melihat seorang wanita mencoba memasuki kafe sebelum ia melaporkan adanya pria bersenjata. Dilaporkan seorang pria bersenjata memasuki kafe Lindt pada Senin (15/12), sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Ia kemudian menyandera sejumlah sandera di dalam kafe. Beberapa sandera kemudian terlihat membentangkan bendera hitam bertuliskan kata Syahadat di jendela kafe.

Sementara Gedung Putih telah mengkonfirmasikan bahwa, Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah diberitahu terkait penyanderaan di Australia. Konsulat AS di Sydney dievakuasi pagi ini dan banyak toko-toko, bank, bioskop dan tempat bisnis tutup lebih awal.

Staf dan wisatawan di Opera House Sydney pun dievakuasi dan pertunjukan malam itu dibatalkan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement