REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Tesis Dr Vannessa Hearman berjudul Membongkar Benteng Sukarno: Jawa Timur dan Transisi Panjang Menuju Rezim Orde Baru (1965-68) mendapat penghargaan di Australia.
Tesis ini mendapat penghargaan sebagai tesis terbaik S3 untuk tahun 2014 oleh Asosiasi Kajian Asia di Australia (ASAA) yang diumumkan baru-baru ini.
Tesis ini menjadi pemenang bersama dengan tesis Charan Bal dari Universitas Murdoch di Perth mengenai kehidupan migran Bangladesh di Singapura.
Bagi kedua pemenang, mereka berbagi hadiah uang senilai $ 2 ribu dolar (sekitar Rp 20 juta).
Vannessa Hearman menyelesaikan tesis itu sebagai bagian dari studinya di Departemen Sejarah dan Filsafat, Universitas Melbourne di tahun 2013. Vannessa sekarang menjadi dosen di Departemen Kajian Indonesia di Universitas Sydney sejak Februari 2013.
Menurut Dr Vannessa Hearman, walau bukan hal yang disengaja, penghargaan yang diterimanya berkenaan dengan peristiwa tahun 1965 akan membantu memfokuskan perhatian pada isu ini menjelang 50 tahun peristiwa G-30/PKI yang akan terjadi tahun depan.
"Marak peringatan 50 tahun pembunuhan massal 1965-66 tahun depan dan kebetulan Asosiasi Kajian Asia di Australia memberikan penghargaan tesis S3 terbaik untuk risetku tentang Jawa Timur pada tahun-tahun pergantian kekuasaan itu, bersama dengan tesis ttg buruh migran Bangladesh. Senang bisa turut memfokuskan perhatian pada isu ini menjelang 50 tahun peristiwa ini, meskipun secara tidak sengaja." demikian komentar Vannessa baru-baru ini.
Dalam tesisnya ini, Dr Vannessa Hearman menjelaskan masa-masa setelah G-30S/PKI di Jawa Timur. Saat itu, Pangdam Brawijaya Mayor Jenderal Jasin memerintahkan apa yang disebutnya "Benteng" Sukarno di wilayah Jawa Timur untuk dihancurkan untuk memastikan kuasa Orde Baru. Yang kemudian terjadi adalah pembekuan sementara PNI di daerah tersebut, dan partai ini diminta untuk melakukan pembersihan ke dalam, dengan dalam waktu bersamaan operasi militer terus terjadi sampai bulan September 1968.
Penghargaan dari Asosasi Kajian Asia di Australia diberikan setiap tahun dan sudah berlangsung sejak tahun 1976, diberikan kepada tesis yang dibuat di universitas yang ada hubungannya dengan Asia ataupun hubungan Australia dengan Asia.
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement