Selasa 30 Dec 2014 08:39 WIB

Kritik Churchill: Orang Islam Gemar Buang Uang dan Malas

Sir Winston Churchill (kedua dari kanan).
Foto: The Telegraph
Sir Winston Churchill (kedua dari kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris periode Perang Dunia II, Sir Winston Churchill disebut hampir menjadi mualaf, lantaran ketertarikannya yang sangat dalam terhadap Islam dan budaya Orientalis.

Gara-gara itu, saudara iparnya, Lady Gwendoline Bertie menulis surat kepada Churchill pada Agustus 1907, yang isinya memohon agar jangan memeluk agama Islam. Surat tersebut diungkap dalam penelitian yang dilakukan sejarawan Universitas Cambridge, Warren Dockter.

 Kendati begitu, ia kerapkali melontarkan kritikan tajam terhadap umat Islam. Dia melihat ada masalah dalam tradisi masyarakat di negara Muslim. Pasalnya, ia pernah bertugas Bangalore, India pada 1897, Mesir pada 1898, dan Sudan. Kebetulan, di negara itu mayoritas penduduknya menganut Islam. (Baca: Keluarga Halangi Perdana Menteri Inggris Memeluk Islam)

"Fakta bahwa dalam hukum Islam setiap perempuan, entah itu berstatus sebagai anak, istri, atau selir menjadi harta bagi kaum pria pada saat masa perbudakan seharusnya diakhiri. Sejak itu lah Islam harus dihapuskan karena digunakan sebagai kekuatan kaum laki-laki," tulisnya dalam buku The River War yang mengulas tentang budaya Islam yang terbit pada 1899.

Dalam buku yang melaporkan tentang perang India dan Sudan, Churchill juga mengkritik para fundamentalis, yakni Islam Mahdiyya yang sangat konservatif yang dianut oleh orang Dervish di Afrika Utara.

"Kutukan ajaran Muhammad terhadap pengikutnya sangat mematikan. Kebiasaan membuang-buang uang, sistem pertanian yang serampangan, metode perdagangan yang malas-malasan. Pengaruh dari agama tersebut melumpuhkan perkembangan sosial dari siapapun yang menganutnya," ujarnya.

Dilansir dari the Telegraph, Dockter yang membantu Wali Kota London Boris Johnson dalam bukunya tentang Chruchill, menemukan surat tersebut ketika melakukan penelitian untuk buku yang akan datang berjudul, 'Winston Churchill dan Dunia Islam: Ketimuran, Kerajaan dan Diplomasi di Timur Tengah'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement