Kamis 01 Jan 2015 19:05 WIB

Katalog Pertanian Tambah Koleksi Perpustakaan Nasional Australia

Red:
Katalog pertanian di Australia
Foto: abc news
Katalog pertanian di Australia

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Katalog alat-alat pertanian yang mungkin dahulu hanya ditempel dibalik pintu gudang kini justru tengah diburu dan sangat diminati oleh salah satu lembaga kebudayaan terbesar di Australia. Perpustakaan Nasional di Canberra saat ini tengah mengumpulkan berbagai macam katalog dari koleksi  pernak pernik  mereka.

Catherine Aldersey, yang besar di pertanian bertanggung jawab menemukan brosur dan buklet seputar peralatan pertanian. Dia mengatakan koleksi ephemera atau pernak pernik ini kebanyakan terdiri dari barang-barang yang bisa dikategorikan sebagai surat sampah atau junk mail termasuk katalog yang berasal dari 1900.

"Koleksi pernak pernik favorit saya adalah katalog pertanian. katalog jaman dahulu lebih bersifat tahan lama, dibandingkan katalog sekarang yang dirancang hanya untuk tahan satu atau dua minggu saja," kata Aldersey baru-baru ini.
 
Katalog ini biasanya hanya diperiksa oleh keluarga petani yang hanya mengunjungi pusat-pusat kota besar sekali atau dua kali dalam setahun. "Banyak katalog itu dibuat untuk bertahan sepanjang tahun sehingga orang bisa melihat apa-apa saja yang baru di pasar dan karena tinggal di daerah yang jauh kebanyakan katalog itu dikirimkan melalui kereta," kata Aldersey.
 
"Kami memiliki sebuah buku katalog yang diterbitkan tahun 1913 menampilkan pemotong sekam masih dalam kondisi yang sangat baik."
 
"Katalog itu tampaknya di rawat dengan baik sekali oleh pemiliknya terlihat dari dua lubang yang dibuat dengan hati-hati dan disematkan ke papan, dan banyak dari katalog itu juga berwarna dan diberi ilustrasi yang indah."
 
Sebagian dari koleksi pernak-pernik katalog pertanian ini sekarang diakui kondisinya jauh lebih baik karena diberi lapisan plastik.  "Beberapa dari koleksi kami terdapat serangga didalamnya, dibeberapa bagian juga sudah ada yang seperti di gigit tikus, kadang-kadang mereka juga didapati dalam keadaan lembab,"
 
Seiring dengan berlalunya waktu, pernak pernik sepele seperti ini menjadi langka dan sulit ditemukan. Petugas perpustakaan kerap mencarinya dalam acara-acara lelang dan acara bersih-bersih barang dan juga dari para kolektor.
 
"Kami memiliki sejumlah anggota masyarakat yang memandang benda-benda semacam ini penting dan hendak berbagi nilai dari benda itu dengan mendonasikannya ke perpustakaan kami," kata Aldersey.
 
 

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement