Kamis 08 Jan 2015 18:40 WIB

Media Eropa Kompak Hitamkan Halaman Depan Terkait Insiden Charlie Hebdo

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier menjadi korban serangan brutal.
Foto: AP
Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier menjadi korban serangan brutal.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS-- Insiden penembakan di majalah satir Charlie Hebdo menggegerkan seluruh dunia, Kamis (8/1). Semua media berlomba-lomba menjadikannya topik utama hingga perbaharuannya diupayakan tiap detik.

Masyarakat dunia pun diarahkan untuk fokus pada kematian 12 orang korban. Berbagai analisis muncul tentang siapa pelaku, kelompok mana yang bertanggung jawab, apa motifnya hingga imbas tragedi akibat moncong pistol yang meletus tersebut.

Dikutip The Hollywood Reporter, media Eropa beramai-ramai menghitamkan halaman depan mereka untuk berbela sungkawa. Mereka kompak menyodorkan kecamanan hingga hina dina pada pelaku penembakan.

Sebuah harian olahraga Eropa, L'Equipe menjadikan ''Kebebasan 0 - Tindakan Barbar 12'' sebagai judul utama. Harian Inggris The Independent mencetak kartun bergambar jari tengah dengan tinta merah di halamannya.

Tak hanya Prancis yang bergolak, Eropa hingga seluruh dunia ikut menyorotnya melalui tulisan jutaan media internasional. Beberapa halaman utama juga fokus pada 12 kematian dan kekerasan, yang lainnya menyoroti bagaimana serangan bisa menghantam kebebasan berpendapat.

Media Le Perisien berhalamandepankan hitam dengan kalimat ''Mereka Tak Akan Membunuh Kebebasan''. Sebuah foto dicetak besar menunjukan tanda ''Saya Charlie''. Halaman depan The Guardian juga menunjukan tanda yang sama.

The Times berbicara ''Serangan Pada Kebebasan'', The Telegraph dengan ''Perang Terhadap Kebebasan''nya. Daily Mail, The Sun, Tabloid Jerman Bild dan masih banyak lagi ramai-ramai mengecam. Media ini juga menjadi sumber berita untuk media-media di luar Eropa, termasuk Indonesia.

Parahnya, media Berliner Kurier menerbitkan halaman dengan gambar kartun Nabi Muhammad SAW mandi dalam darah sambil membaca majalah Charlie Hebdo. Yang tak kalah kontroversial, sebuah halaman depan harian Italia, Libero berhalamandepankan ''Inilah Islam'' di atas sebuah foto seorang petugas yang ditembak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement