Kamis 08 Jan 2015 19:17 WIB

JK Prihatin dan Kecam Serangan Terhadap Charlie Hebdo

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Wapres Jusuf Kalla (kanan).
Foto: Antara
Wapres Jusuf Kalla (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan rasa prihatin dan duka cita atas kasus penyerangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Perancis, pada Rabu (7/1) kemarin. Sebanyak 12 orang tewas dalam penyerangan tersebut.

"Ya tentu pemerintah merasa prihatin dan tentu setiap yang begitu tentu kita tidak benarkan apa pun di mana pun di Indonesia kita melawan teror seperti dan tentu di negara lain kita menolak seperti itu," katanya di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (8/1).

JK melanjutkan, ia pun mengimbau agar warga Indonesia harus lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaannya di mana saja.

"Itu artinya di Prancis dan negara-negara lain yang kena begitu tentu kita harus hati-hati lagi karena di mana pun bisa terjadi ternyata," jelasnya.

Meskipun begitu, JK merasa masih belum perlu mengeluarkan peringatan perjalanan kepada WNI. Menurutnya, masalah teror dapat terjadi di negara mana saja.

"Masalah teror ada di mana-mana, nanti kalau kita begitu nanti seluruh dunia travel warning lagi, Inggris kena, Italia kena, Prancis kena, Rusia kena, seluruh dunia, Afrika, semua negara kacau, nanti seluruh rakyat Indonesia tidak bisa pergi," jelasnya.

Aksi penembakan ini menewaskan 12 orang, termasuk dua orang polisi. Selain itu, Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo yaitu Stephane Charbonnier yang juga dikenal dengan nama 'Charb' juga tewas bersama tiga orang kartunisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement