Ahad 11 Jan 2015 00:00 WIB

Pasca teror, Paris Perketat Keamanan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Evakuasi korban penembakan di Paris
Foto: VOA
Evakuasi korban penembakan di Paris

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Usai diteror selama tiga hari berturut-turut dan menewaskan 17 orang, kini pemerintah memperketat keamanan di sekitar Paris. Sekitar 500 pasukan tambahan pun dikerahkan untuk menjaga keamanan ibukota.

Dilansir dari BBC, Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mengatakan pihaknya akan mengambil seluruh langkah yang diperlukan guna melindungi dan mengamankan negaranya. Pihak kepolisian Prancis saat ini juga tengah mengejar para komplotan pelaku penyerangan majalan Charlie Hebdo. 

Usai menghadiri rapat kabinet keamanan pada Sabtu, Mendagri mengatakan tingkat ancaman bahaya di Prancis masih akan tetap tinggi selama beberapa pekan ke depan. Ia pun berjanji akan memperketat keamanan guna mengamankan warga yang akan melakukan aksi turun ke jalan pada Ahad. 

Sejumlah pejabat pun akan turut menghadiri aksi massa ini, seperti Perdana Menteri Inggris David Cameron, Konselor Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy, dan Menlu Russia Sergei Lavrov.

Di sejumlah daerah lainnya, puluhan ribu warga pun dilaporkan telah turun ke jalan di Nice, Pau, dan Orleans memprotes aksi teror serta mengenang para korban. Sementara itu, Presiden Prancis Francois Hollande telah memperingatkan kondisi yang membahayakan ini masih belum akan berakhir. 

"Kita harus waspada. Saya juga meminta agar kalian bersatu, ini merupakan senjata terbaik kita," kata Hollande melalui siaran televisi pada Jumat malam kemarin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement