REPUBLIKA.CO.ID, PARIS-- Menteri Luar Negeri  (Menlu) Amerika Serikat (AS), John Kerry, Jumat (16/1) mengunjungi di Paris, Prancis yang menjadi lokasi penyerangan untuk menunjukkan solidaritas negaranya kepada rakyat Prancis.

Pada upacara di Hotel de Ville, Balai Kota Paris, Prancis, Kerry menyebut serangan tersebut sebagai mimpi buruk yang akan menyatukan. ‘’Saya benar-benar ingin datang ke sini dan berbagi pelukan dengan semua bagian Paris dan semua teman-teman,’’ katanya kepada kerumunan massa, Jumat (16/1).

Dalam upacara itu dihadiri korban serangan, anggota keluarga korban, anggota pemerintah polisi dan kota yang menghadapi serangan, termasuk pria Muslim yang mempertaruhkan hidupnya untuk menyembunyikan pelanggan Yahudi dari penembak yang menyerbu supermarket Yahudi.

Ia juga mengungkapkan bahwa penduduk AS menganggap serangan itu adalah serangan pengecut dan tercela yang dilakukan pada kehidupan yang tidak bersalah. Sebelum menghadiri upacara, Kerry bertemu dengan Presiden Prancis, Francois Hollande, dan Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius.

‘’Saya pikir Anda tahu bahwa Anda memiliki belasungkawa penuh dan tulus dari rakyat Amerika. Anda tahu bahwa kita berbagi rasa sakit dan kengerian dari segala sesuatu yang Anda lalui,’’ katanya kepada Hollande.

Hollande kemudian menanggapi dan mengatakan orang-orang Prancis adalah korban serangan teroris yang luar biasa. ‘’Karena itu kita harus bersama-sama mencari respon yang diperlukan,’’ujarnya.

Setelah itu, Kerry mengunjungi lokasi serangan, berdoa, dan meletakkan karangan bunga untuk menghormati korban tewas akibat serangan itu. Kemudian, Kerry dan Fabius meletakkan karangan bunga di pasar halal Hyper Cacher, salah satu dari dua tempat yang telah diserang pekan lalu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika