Ahad 18 Jan 2015 11:55 WIB

Tiga Tewas dalam Serangan di Niger

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Serangan di Niger tewaskan 3 orang melawan majalah Charlie Hebdo
Foto: Reuters
Serangan di Niger tewaskan 3 orang melawan majalah Charlie Hebdo

REPUBLIKA.CO.ID, NIAMEY -- Setidaknya tiga orang tewas dan enam gereja diserang di Niger dalam serangan melawan majalah Charlie Hebdo, Ahad (18/1). Protes dimulai di mesjid besar Niamney dan menyebar ke beberapa wilayah.

Presiden Niger mengecam kekerasan yang terjadi dan meminta semua orang untuk tenang. Ratusan demonstran berkumpul di mesjid agung untuk melakukan takbir bersama.

Sementara beberapa kekerasan juga terjadi dikota sekitar serta merusak sedikitnya enam gereja Niamey. Bar, hotel dan pusat bisnis milik non Muslim juga dilaporkan menjadi target.

Kantor berita Reuters melaporkan dua jenazah ditemukan di gereja dan seorang wanita tewas di bar. Pastur sebuah gereja yang menjadi target, Pastur Zakaria sedang dalam pertemuan ketika mendengar serangan.

"Saya buru-buru meminta para kolega melarikan diri dan menyelamatkan keluarganya," kata dia. Ia juga melakukan hal yang sama. Namun setelah kembali ke gereja, semuanya hilang.

Demonstrasi damai melawan Charlie Hebdo juga dilakukan. Presiden Niger, Mahamadou Issoufou turut serta dalam aksi dan mengecam kekerasan yang melawan non Muslim. "Siapa pun yang melawan dan membunuh rekan Kristiani kita, sama sekali tidak mengerti Islam," kata dia.

Kekerasan terjadi pada Jumat dan Sabtu. Para demonstran menyerang kota kedua Niger, Zinder. Mereka menyerang pusat kebudayaan Prancis dan toko milik Kristiani.

Direktur pusat kebudayaan, Kaoumi Bawa mengatakan penyerang berjumlah sekitar 50 orang. Mereka merusak pintu gedung, membakar kafetaria, perpustakaan dan kantor. Selain di Niger, kekerasan terjadi juga di Pakistan, Sudan dan Algerian maupun Somalia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement