Senin 19 Jan 2015 14:41 WIB

Pakistan: Charlie Hebdo Lakukan Kejahatan Internasional

Rep: C09/ Red: Winda Destiana Putri
Hafiz Mohammad Saeed adalah pendiri Lashkar-e-Taiba dan kini memimpin kelompok Jamaat-ud-Dawa.
Foto: Reuters
Hafiz Mohammad Saeed adalah pendiri Lashkar-e-Taiba dan kini memimpin kelompok Jamaat-ud-Dawa.

REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE -- Pemimpin organisasi Jamaat-ud-Dawa di Pakistan, Hafiz Mohammad Saeed, mendesak para pemimpin Muslim untuk meyakinkan PBB.

Upaya tersebut dilakukan karena bentuk hujatan terhadap Nabi Muhammad dikategorikan sebagai kejahatan internasional.

 

"Jika PBB tidak mengindahkan desakan itu, maka negara-negara Muslim harus membentuk PBB sendiri," ujar Saeed seperti dilansir Foxnews, Senin (19/1).

 

Di Pakistan sendiri, terutama di Kota Lahore, unjuk rasa terkait Majalah Charlie Hebdo semakin marak. Lebih dari 10 ribu pendukung organisasi Jamaat-ud-Dawa meneriakkan "Ganyang Charlie Hebdo" dan "Kematian bagi penghujat." Mereka juga membakar puluhan bendera Perancis.

Pengunjuk rasa di Kota Lahore berkumpul di depan Lahore Press Club untuk memberi penghormatan kepada Kouachi bersaudara yang menyerang kantor Majalah Charlie Hebdo di Paris pada Rabu (7/1) lalu. Mereka memanjatkan doa serta memuji keduanya.

 

Di Karachi, sekitar 1.200 pendukung organisasi Jamaat-e-Islami berbaris menyusuri jalan utama kota. Mereka membakar foto dan patung Presiden Perancis, Francois Hollande.

 

"Muslim memprotes karikatur hujatan yang dibuat Charlie Hebdo, kita semua harus bersuara untuk menentang tindakan tersebut," kata Syed Munawah Hasan, Pemimpin organisasi Jamaat-e-Islami.

 

Selain itu, unjuk rasa juga dilakukan oleh sejumlah kelompok politik dan agama. Di beberapa kota, mereka membakar bendera Perancis dan menyerukan agar Perancis segera melarang Charlie Hebdo terbit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement