Selasa 20 Jan 2015 18:31 WIB

Hiu Purba Bertampang Mengerikan Muncul di Perairan Australia

Red:
Hiu berjumbai, yang bertampang mengerikan, ditemukan di perairan dekat Danau ‘Entrance’, negara bagian Victoria.
Foto: SEFTIA
Hiu berjumbai, yang bertampang mengerikan, ditemukan di perairan dekat Danau ‘Entrance’, negara bagian Victoria.

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Hiu berjumbai (hiu purba dengan ujung belakang menggantung)  dengan tampang mengerikan, yang jarang ditemui tiba-tiba muncul di perairan tenggara negara bagian Victoria. Spesies, yang leluhurnya berasal dari 80 juta tahun lalu ini, dikenal sebagai 'fosil hidup. "

Hewan laut ini tertangkap oleh pukat nelayan di perairan dekat Danau ‘Entrance’, wilayah Gippsland, Victoria.

Simon Boag dari Asosiasi Pukat Ikan Victoria mengatakan, ini adalah pertama kalinya hiu berjumbai terlihat oleh penduduk lokal generasi sekarang. "Kami tak bisa menemukan satu nelayan-pun yang pernah melihat makhluk ini sebelumnya. Ia memang terlihat berusia 80 juta tahun. Kelihatannya prasejarah, seperti berasal dari jaman yang berbeda!," ujar Simon baru-baru ini.

Ia mengatakan, nelayan setempat terheran-heran saat melihat makhluk sepanjang dua meter ini, yang kepala dan tubuhnya menyerupai belut, tapi ekornya mengingatkan kita pada hiu.

Lembaga Penelitian dan Ilmu Pengetahuan Australia ‘CSIRO’ mengkonfirmasi bahwa makhluk ini adalah hiu berjumbai. Walau spesies ini telah dikenali oleh masyarakat ilmiah, namun ia merupakan spesies langka dan aneh bagi nelayan setempat. "Ia memiliki 300 gigi yang tersebar di 25 baris, sehingga jika Anda berada di mulutnya, Anda tidak akan keluar lagi. Ini menarik untuk dokter gigi, tetapi ini jelas hal yang aneh,” jelas Simon.

"Saya tak berpikir Anda ingin menunjukkannya kepada anak-anak kecil sebelum mereka pergi tidur," tambahnya.

Spesies ini ditemukan di kedalaman 1.500 meter bawah laut, tetapi pada umumnya, ia hidup di perairan dangkal dengan kadalaman kurang dari 1.200 meter.

Simon mengatakan, hiu berjumbai ini tertangkap di kedalaman 700 meter bawah laut, tapi seharusnya tak ada kekhawatiran berlebih akan berulangnya hal ini. "Hampir semua tanah yang lebih dalam dari 700 meter tertutup untuk pukat atau jaring ikan, sehingga tak akan ada tekanan terhadap mereka dan hanya benar-benar sedikit yang tertangkap," paparnya.

"Orang yang menangkap hiu ini hanyalah beruntung," tambahnya.

Setelah ditolak oleh CSIRO, hiu berjumbai ini, kini, diyakini telah terjual.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement