Rabu 21 Jan 2015 23:09 WIB

Sejumlah Peternakan Sapi Perah Dikarantina karena Kasus Demam Kutu

Red:
Seekor sapi perah di Kyogle, Utara NSW mati karena demam kutu, penyakit ini ditularkan oleh kutu sapi.
Foto: abc news
Seekor sapi perah di Kyogle, Utara NSW mati karena demam kutu, penyakit ini ditularkan oleh kutu sapi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Seekor sapi perah di sebuah peternakah ditemukan mati karena deman akibat gigitan kutu di sebuah pertanian di Kyogle di Utara New South Wales. Peternakan ini pun sekarang sudah dikarantina dan sedang mendapat pengobatan penyakit kutu sapi. Kutu sapi merupakan salah satu jenis penyakit ternak yang wajib dilaporkan.

Pegawai peternakan senior di Kementerian Industri Primer NSW, Paul Freeman, mengatakan peternak pemilik sapi yang mati itu sempat meminta saran dari dokter hewan setempat ketika mendapati ternaknya menunjukan gejala-gejala penyakit kutu sapi. "Pemilik ternak mendapati sapinya mengeluarkan urin berwarna merah, warna yang tidak biasa dan juga ada beberapa kondisi yang menyebabkan timbulnya penyakit tersebut, lalu kemudian petugas mengambil sampel dan memastikan ternaknya terkena demam akibat gigitan kutu," katanya baru-baru ini.
 
Hanya ada sedikit kutu yang biasa ditemukan pada ternak sapi perah.  "Ternak-ternak itu sempat dimandikan dengan cara berendam oleh pemilknya dan memang kemudian didapati ada kutu dibadannya tapi pemiliknya berpikir itu hanya kutu di semak-semak," papar Freeman.
 
Kematian ini menandai kasus pertama dari penyakit demam kutu di NSW tahun ini, namun sepanjang tiga pekan terakhir ada delapan penemuan kasus kutu sapi di kawasan ini. Tujuh peternakan lain yang ditemukan kasus kutu sapi berada di Utara Casino dan perbatasan Queensland dan juga telah dikarantina.
 
Freeman mengatakan otoritas peternakan NSW sekarang sedang melacak pergerakan dari ternak-ternak yang terinfeksi kutu sapi ini. "Mereka memiliki persinggungan dengan sejumlah hewan tapi sebagian besar hanya pergerakan ke tempat penyembelihan, namun demikian penyelidikan ini belum selesai," katanya.
 
"Ada beberapa hewan yang didatangkan dari Queensland beberapa waktu lalu dan itulah alasan utama kami mengirim kutu-kutu yang ditemukan untuk dilakukan beberapa pengujian."
 
"Sejauh ini belum ada indikasi dari mana kutu sapi itu berasal dan pihak yang bertanggung jawab,"
 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement