Kamis 22 Jan 2015 01:36 WIB

'Charlie Hebdo tak Punya Etika Jurnalistik'

Rep: Dyah ratna meta novia/ Red: Winda Destiana Putri
Edisi Charlie Hebdo yang memicu kemarahan umat Muslim sedunia.
Foto: Reuters
Edisi Charlie Hebdo yang memicu kemarahan umat Muslim sedunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI dari Fraksi PKS, Rofi Munawar dalam Forum Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC) di Istanbul menyebut Charlie Hebdo jauh dari etika jurnalistik.

"Dalam karya jurnalistik ada etika dan nilai yang melekat, diantaranya penghormatan terhadap keyakinan orang lain. Apa yang dilakukan oleh Charlie Hebdo jauh dari nilai-nilai penghormatan dan etika jurnalistik yang baik," ujar Rofi, Rabu (21/2).

Ironisnya, Charlie Hebdo justru hadir di negara yang menjunjung kebebasan. ‪Penghinaan terhadap Nabi Muhammad seringkali terjadi di negara-negara Eropa dengan menggunakan media karikatur.

Hal ini, sering memantik gelombang protes di banyak negara Muslim dan menimbulkan jatuhnya korban jiwa.‬ "Charlie Hebdo harus menghargai keyakinan agama dengan cara yang benar, penghinaan dan satirisme pada akhirnya hanya akan menumbuhkan kebencian," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement