REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG--Korea Utara dikabarkan merespon positif undangan Rusia yang meminta Kim Jong-un untuk mengunjungi Moskow dan bertemu Presiden Vladimir Putin. Pertemuan keduanya dijadwalkan pada Mei mendatang saat perayaan kemenangan Uni Soviet atas Nazi ke 70.
Menurut Kantor berita Rusia, Itar-Tass, Rabu (21/1), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov membenarkan kabar itu. Ia juga menyebut ada 20 negara yang menyatakan kesediaan untuk hadir di acara yang sama, kecuali Presiden Cina Xi Jin-ping.
Jika benar, lawatan Kim ke Rusia akan jadi kunjungan luar negerinya yang pertama sejak menjabat menjadi presiden pada Desember 2011 lalu.
Presiden Korea Selatan juga menerima undangan serupa untuk acara 9 Mei di Moskow itu. Jika Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye menerima undangan itu, maka Park akan bertemu Kim di luar Korea.
Cheong Wa Dae sendiri masih mempertimbangkan apakah undangan itu akan diterima atau tidak. ''Belum ada keputusan pasti mengenai undangan Mei itu,'' kata juru bicara Istana Kepresidenan Korea Selatan, Min Kyung-wook seperti dikutip Korea Times, Kamis (22/1).
Pekan lalu, Park mengatakan akan menemui siapa saja yang bisa ikut mendukung persatuan Semenanjung Korea. Kim juga sudah menyampaikan Pyongyang terbuka untuk melakukan pembicaraan antar pejabat tinggi dengan Korea Selatan dalam perayaan Tahun Baru.