Kamis 22 Jan 2015 23:10 WIB

Buaya 4,2 M Dibunuh di Kakadu karena Mengejar Pejalan Kaki

Red:
Sebuah traktor diperlukan untuk mengangkat buaya sepanjang 4,2 meter tersebut.
Foto: Parks Australia
Sebuah traktor diperlukan untuk mengangkat buaya sepanjang 4,2 meter tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, NORTHERN TERRITORY -- Seekor buaya sepanjang 4,2 meter yang mengejar dua pejalan kaki di pinggir jalan di Taman Nasional Kakadu (Northern Territory) telah dibunuh oleh petugas.

Buaya ini diduga sebelumnya terlibat menyerang dua pejalan kaki tersebut di Arnhem Highway, sekitar 28 kilometer dari Kota Jabiru pukul 10 pagi hari Selasa (20/1) lalu.

Parks Australia, lembaga yang mengurusi pertamanan di Australia mengatakan kedua orang tersebut sedang berjalan melewati padang ilalang tinggi ketika  buaya itu menyerang. "Untungnya keduanya berhasil melarikan diri dan kemudian memberitahu petugas." kata seorang juru bicara Taman Nasional Kakadu.

"Petugas kami segera ke tempat kejadian dan bisa melihat jejak buaya besar di padang ilalang tersebut, dan kemudian masuk ke dalam air tapi tidak ada tanda-tanda adanya buaya tersebut." 

Petugas memperkirakan buaya tersebut berbahaya dan kemudian kembali ke lokasi kejadian di malam hari karena kemungkinan  mereka melihat buaya itu lebih mudah dari lampu senter yang diarahkan ke matanya. "Mereka kemudian menemukan seekor buaya yang panjangnya sekitar 4,2 meter, yang kehilangan sedikit buntutnya, dan tampak lebih kurus dari berat seharusnya, " ujarnya baru-baru ini.

"Binatang itu kemudian ditembak, demi keselamatan publik."

Mengingat begitu besarnya buaya tersebut, sehingga kemudian diperlukan traktor untuk mengangkatnya.

Menurut salah seorang petugas Parks Australia Sam Storer, buaya yang dibunuh besar kemungkinan baru saja berlaga dengan buaya lainnya dan memang dalam kondisi kelaparan bila melihat berat badannya yang berada di bawah normal.

Buaya tersebut diperkirakan berumur sedikitnya 16 tahun. "Dalam pemeriksaan setelah dibunuh, banyak terlihat bebas gigitan di bagian buntutnya. Besar kemungkinan buaya ini baru diserang oleh buaya lainnya." kata Storer.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement