REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Di Awal tahun ajaran 2015 ini, banyak keluarga di Queensland merasa keberatan dengan aturan baru disekolah yang mendorong agar siswa membawa sendiri tablet dan laptop ke sekolah.
Ujicoba skema program Bring Your Own Device (bawa sendiri peralatan komputer kalian) yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Queensland telah dilakukan selama dua tahun. Ujicoba ini membebaskan sekolah untuk menentukan kebijakannya masing-masing.
Helena Trupp, yang anaknya baru mulai bersekolah di salah satu sekolah negeri di Brisbane mengatakan biaya untuk mengadakan sendiri peralatan komputer seperti laptop dan tablet sangat memberatkan keluarga. Selain itu juga semakin bertambahnya waktu anak terpapar dengan layar monitor komputer ikut menambah keprihatinan orang tua.
"Jika waktu anak melihat ke layar monitor komputer atau laptop ditambah di sekolah, saya harus menguranginya di rumah jadi semua penggunaan alat komunikasi harus dikurangi seperti Ipad, TV dan lain-lain," katanya baru-baru ini.
Kepala sekolah Milton State, Paul Zernike mengatakan pihaknya akan memberikan fasilitas angsuran bagi keluarga yang kesulitan uang untuk mengadakan laptop untuk anaknya. "Hanya sedikit anak murid yang tidak memiliki komputer pribadi untuk dibawa ke sekolah, faktanya hanya satu atau dua anak saja," katanya.
"Pada umumnya orang tua merespon positif kebijakan ini,"
"Mereka melihat kebijakan ini sebagai langkah maju bagi proses pembelajaran anak-anak mereka,"
Paul Zernike juga mengatakan menyerap teknologi merupakan hal penting bagi pelajar.
"Jika kita tidak melakukan terobosan seperti ini, maka anak-anak kita akan ketinggalan,"
Kevan Goodworth dari P&Cs Queensland mengatakan dia khawatir mengenai isu kesetaraan.
"Hal ini mungkin tidak masalah bagi keluarga yang tinggal di perkotaan, tapi bagi keluarga pengangguran atau yang tinggal di pedesaan, keluarga kelas pekera di pinggiran kota, pasti mereka menghadapi masalah dengan aturan ini,"
Menteri Pendidikan, John-Paul Langbroek mengatakan orang tua yang memiliki kekhawatiran tentang biaya yang diperlukan untuk mengadakan laptop untuk anaknya dapat membicarakannya dengan kepala sekolah. "Bagi keluarga yang tidak mampu akan diberikan pengaturan cicilan yang akan dilakukan di tingkat sekolah,"
Tahun ajaran 2015 ini juga menandai fase baru pendidikan di Queensland dimana sekolah menengah dimulai di kelas 7. Langbroek mengatakan pemerintah menghabiskan dana $640 juta untuk mempersiapkan ruangan kelas, pelajar dan guru untuk perubahan ini.
Pergantian sekolah menengah dimulai di kelas 7 ini menjadikan Queensland setara dengan negara bagian lain di Australia Selatan.
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement